Tawuran Dikalangan Pelajar Semakin Marak, Pengamat Kebijakan UPI Sebut Belum Ada Penanganan Komperhensif

JABAR EKSPRES – Tawuran di kalangan pelajar, saat ini menjadi fenomena yang sering terjadi dan dilakukan di beberapa daerah salah satunya Jawa Barat (Jabar).

Terbaru, peristiwa naas terjadi pada Senin (9/9) kemarin, dimana kejadian tersebut menimpa salah seorang siswa SMK Swasta di Kabupaten Bogor berinisial RM (17) yang dikabarkan meninggal dunia akibat tawuran dengan sesama pelajar di Jalan SKB Kandang Roda, Kelurahan Karadenan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.

Menangapi kian maraknya kejadian ini, Pengamat Kebijakan Pendidikan dari Universitas Pendidikan (UPI), Cecep Darmawan menyebut hal ini terjadi karena dinilai belum adanya penanganan yang cukup komprehensif dari pihak sekolah maupun pemerintah setempat.

BACA JUGA: Akar Masalah Perselisihan Ojol dan Opang di Kota Bandung, Dewan: Transportasi Tak Memadai 

“Kita turut prihatin, karena terkait (peristiwa) tawuran ini masih sering terjadi. Dan memang sepertinya belum ada penanganan yang cukup komprehensif,” ucapnya saat dihubungi Jabar Ekspres, Kamis (12/9).

Agar tidak semakin marak, Cecep mengatakan hal ini harus ada penanganan yang cukup komperhensif khusunya dari pihak sekolah. Sebab jika tidak ada, ia mengungkapkan peristiwa ini akan terus berulang dan menimbulkan korban.

“Karena biasanya (tawuran) ini pemicunya tidak terlalu banyak, hanya beberapa orang saja. Jadi sekolah harus menyiasir siapa saja oknum-oknum yang terlibat, kemudian dilakukan pembinaan dan diberikan pemahaman masing-masing,” ungkapnya.

BACA JUGA: Anggota DPRD Sumedang Terhenti saat Melintasi Jalan Desa Raharja yang Rusak, Warga Berkumpul Depan Mobil

Selain itu, peran orang tua dinilai sangat penting untuk mencegah terjadinya tawuran.

Oleh karena itu, Cecep mengatakan pihak sekolah harus bisa melibatkan peran komite sekolah maupun perkumpulan para orang tua siswa.

“Karena bagaimanapun pencegahan itu bukan hanya di sekolah saja, tapi juga di rumah, di masyarakat. Jadi sekolah harus melibatkan misalnya komite sekolah atau kumpulan orang tua,” ucapnya.

BACA JUGA: Gadis 12 Tahun di Cimahi Jadi Korban Rudapaksa Tetangga, Pelaku Masih Buron

Sehingga dengan hal ini, Cecep berharap khususnya pihak sekolah bisa memberikan tindakan tegas dan komperhensif sebagai langkah pencacahan dari aksi tawuran.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan