Mengingat hampir dua bulan terakhir khususnya di Jawa Barat terjadi musim kemarau panjang sehingga masuk dalam kategori kekeringan ekstrem.
Namun karena beberapa terakhir sudah mulai turun hujan dengan intensitas cukup tinggi, maka menurut Rahayu di miggu ke dua di Bulan September 2024 sudah masuk musim peralihan dari kemarau ke penghujan.
BACA JUGA: Survei Usai Pendaftaran KPU, Elektabilitas Dedi Mulyadi – Erwan Tembus 77,81 Persen
“Iya, jadi ini (puting beliung) kan salah satu potensi yang ditimbulkan di kondisi tersebut (peralihan cuaca),” kata Teguh kepada wartawan, Kamis (12/9/2024).
Berdasarkan cuaca beberapa hari ini, dijelaskan Rahayu ada potensi terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir juga angin kencang pada sore hari. Hujan juga kerap terjadi pada malam hari.
“Terutama di mana terjadi pemanasan kuat antara pukul 10.00 sampai 14.00. Biasanya ditandai dengan jenis awan berwarna gelap dan menjulang tinggi, seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (awan jenis cumulonimbus),” ujar Rahayu.
Kendati demikian disampaikan Rahayu bahwa hujan di musim peralihan di Jawa Barat terjadi dengan intensitas rendah. Namun khusus disejumlah wilayah seperti di Bogor diprediksi hujan masuk dalam kategori menengah. Sebarannya hujan di musim peralihan ini hampir merata di seluruh Jabar.
“Pada bulan Seperti sebagian besar wilayah Jawa Barat diprediksi akan mengalami hujan dengan kriteria hujan Rendah 0-50 mm/dasarian, kecuali Bogor bagian tengah diprediksi hujan kriteria menengah 75 – 150 mm/dasarian dengan. 73% wilayah Jawa Barat akan mengalami hujan.