Konjen RI Hamburg sambut BPIP dan MPR, Kuatkan Pancasila di Hamburg

“Dalam beberapa pertemuan dengan masyarakat, KJRI menerima masukan mengenai concern orang tua yang menginginkan anak-anaknya dapat belajar Bahasa Indonesia, mengenal budaya dan nilai-nilai bangsa Indonesia, tanpa menutup diri terhadap hal-hal positif yang mereka pelajari di Jerman. Kurangnya pemahaman terhadap budaya Indonesia menyebabkan mereka yang lahir di Jerman menjadi kurang peka terhadap isyarat sosial dari keluarga mereka sendiri, maupun ketika berinteraksi dengan keluarga di tanah air, termasuk Ideologi Pancasila,” ungkapnya.

BACA JUGA: BPIP Apresiasi Dukungan Bank Mandiri untuk Paskibraka 2024

Sementara itu Ahmad Basarah mengaku sangat senang mendapat “penugasan” (undangan) dari KJRI. Hal ini untuk menguatkan Ideologi Pancasila di luar negeri, terutama di Hamburg Jerman.

“Dengan kegiata ini, Sila ke 3 Persatuan Indonesia, sedang bekerja ini, sebab menyatukan masyarakat Indonesia yang ada di Hamburg Jerman dari berbagai latar belakang profesi, suku, agama, pelajar dan lainnya untuk kembali memahami apa arti Pancasila,” terang Basarah yang juga wakil letua Lembaga Kajian Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini.

Basarah yang juga didampuk sebagai ketua rombongan, mengaku sangat senang mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan masyarakat Indonesia yang ada di Hamburg. Hal ini berkaitan dengan menguatkan silaturahmi dan rasa cinta tanah air masyarakat Indonesia yang ada di luar negeri.

Sementara itu Dewan Pakar BPIP, DR Darmansyah Djumala Bersama Wakil MPR, Dr. Ahmad Basyarah memberikan penguatan Ideologi Pancasila bagi Masyarakat Indonesia yang ada di Hamburg Jerman, sore ini, waktu setempat.

Menurut Darmansyah, penguatan ideologi Pancasila ini penting dilakukan agar masyarakat Indonesia  yang ada di Hamburg memahami ideologi negara yang harus dijaga, dipahami, diajarkan, dipelajari dan diaktualisasikan.

“Kegiatan ini bagian dari internasionalisasi Pancasila. Sebab Pancasila sendiri telah diakui sebagai “Memory of the World,” oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa),” terangnya sambil menjelaskan bahwa nilai-nilai Pancasila diakui oleh dunia. Darmansyah menyebutkan paus Fransiskus pun kagum terhadap  Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

Dalam kesempatan ramah Tamah tersebut, hadir pengurus NU cabang Hamburg, Bremen dan beberapa perwakilan Masyarakat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan