JABAR EKSPRES – Hujan deras yang melanda pada Selasa (10/9) hingga Rabu (11/9) pagi membuat beberapa wilayah di Kabupaten Bandung terkena banjir akibat meluapnya sungai Citarum.
Beberapa wilayah seperti Kecamatan Bojongsoang, Baleendah, Dayeuhkolot, dan Katapang. Bahkan salah satu sungai terapung yang berada di Cijeruk, Bojongsoang roboh akibat tersapu derasnya aliran sungai Citarum.
Bahkan video robohnya jembatan apung penghubung antara Kecamatan Bojongsoang dan Baleendah itu viral di media sosial.
Salah satu warga setempat sekaligus tukang parkir, Agus Alek (32) mengatakan robohnya jembatan apung ini terjadi pada siang hari.
“Kejadiannya itu jam setengah 11 soalnya sudah ada bunyi dulu baru saja ambruk,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Rabu (11/9).
Menurutnya, sebelum roboh kondisi jembatan sendiri sudah mulai miring. Terlebih di aliran sungai sudah banyak sampah yang menumpuk dan terbawa aliran sungai Citarum.
“Jadi awal itu pertama jembatan agak miring. Soalnya banyak sampah juga yang menumpuk. Terus air semakin banyak sama sampah numpang terus ngehantem lagi drum. Akhirnya kayak gini (roboh),” jelasnya.
Agus menjelaskan, pada saat jembatan roboh beruntung tidak ada warga yang melintas. Terlebih kondisi debit air sejak malam hari sudah besar.
“Nggak ada, soalnya udah keburu ditutup jembatannya. Pas juga lagi di betulin jembatan karena kan udah miring,” ungkapnya.
Agus menuturkan jika jembatan apung ini dulunya dibangun oleh warga yang melibatkan kepolisian serta tentara.
Jembatan ini juga merupakan jembatan yang aktif karena sering digunakan warga untuk melintas di Kampung Cijeruk, Bojongsoang ke Kampung Mekarsari, Baleendah.
“Jembatan ini aktif sering dipakai Tapi sekarang terputus karena ada Keadaan kayak gini. Tapi ada jembatan lain alternatif,” tuturnya.
Agus berharap kedepannya jembatan apung ini bisa kembali diperbaiki, bahkan dipermanenkan.
“Pengen mah diperbaiki lagi terus permanen lah bagusnya mah gitu, supaya nggak kaya gini, biar yang lewat kesini juga aman,” pungkasnya.