Paslon Walkot Cimahi Dikdik-Bagja Minta Doa Restu Ulama, MUI Ajak Istikharah dan Doakan jadi Pemimpin Amanah

JABAR EKSPRES – Berharap Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Cimahi berjalan lancar dan damai, Pasangan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi, Dikdik S. Nugrahawan-Bagja Setiawan  (Dikdik-Bagja) mengunjungi para ulama.

Dalam kunjungan yang dihadiri jajaran pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Cimahi dan berbagai perwakilan forum dan lembaga serta organisasi Islam itu, Dikdi-Bagja memohon doa restu serta momohon didoakan agar Pilkada di Cimahi berjalan lancar dan damai.

”Dengan niat ibadah dan penuh pertimbangan saya dan Kang Bagja maju di Pilkada ini. Saya bersama Kang Bagja mohon doa restu kepada para alim-ulama untuk maju di Pilkada 2024,” ungkap Dikdik dihadapan para ulama dan pengurus MUI Kota Cimahi, Jumat (6/9).

Dikdik menilai, saat ini dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, membuat tradisi Timur yang begitu penuh sopan santun semakin terkikis. Dia mecontohkan adanya perubahan adab anak-anak terhadap orang tua.

Selain sopan santun terhadap yang lebih tua semakin hilang, penggunaan bahasa-bahasa yang dulu dianggap kasar dan tabu pun kini malah menjadi hal biasa.

”Itu juga yang membuat saya dan Kang Bagja prihatin dan bertekad maju di Pilkada Cimahi. Saya ingin penerapan adab atau tatakrama kembali diajarkan dan ditekankan di sekolah,” bebernya.

”Dulu, kita tidak akan berani melewati guru yang sedang berdiri di depan pintu kelas. Kalau sekarang, kalau gurunya dianggap menghalangi jalan, mun perlu mah di dupak (Kalau perlu disenggol saja,red),” sambungnya.

Untuk itu pula lah dirinya mengunjungi para alim ulam, selain untuk meminta doa restu, juga ingin kembali mempererat silaturahmi dan kolaborasi dalam membangun Cimahi ke arah yang lebih baik.

”Kolaborasi antara Pemerintah Kota Cimahi bersama MUI itu merupakan sebuah keharusan. Apalagi mengelola umat yang sedemikian banyak itu tidak mudah, sehingga perlu dilakukan secara bersama-sama,” terangnya.

Sementara itu, Bagja Setiawan menilai, upaya pemimpin sebuah daerah untuk mendekatkan diri kepada para ulama itu merupakan sebuah keniscayaan

Urang moal janten upami teu Aya ulama. Upami janten ge moal berkah (Kita tidak akan menang jika tidak dengan ulama. Kalaupun jadi, tapi tanpa ulama itu tidak akan berkah,” ungkap Kang Bagja sambil menceritakan latar belakang keluarganya yang berasal dari kalangan pesantren.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan