Oleh sebab itu, Karhutla tergolong cukup besar potensinya terjadi, apalagi belum lama ini teparnya Agustus 2024, beberapa musibah kebakaran sempat terjadi.
“Kebakaran di perumahan pun pernah terjadi di Tanjungsari, kita serempak langsung menanganinya hingga selesai,” imbuhnya.
“Untungnya sudah bersinergi dengan stakeholder lain, alhamdulillah itu jadi membantu dalam penanganan dini,” lanjut Atang.
Dia mengimbau, jika memang masyarakat terpaksa harus membakar sampah kering, baiknya diawasai sampai selesai dan disiram hingga basah bakarannya.
“Tapi ingat untuk sekarang baiknya jangan dulu saja membakar-bakar. Kalau imbauan-imbauan secara tertulis kita berikan bentuk sosialisasi ke lapangan, sampai ke tingkat RT/RW,” pungkas Atang. (Bas)