BACA JUGA:UNJ Berikan Pengetahuan Bahasa Jerman untuk Kalangan Pelajar di Desa Medalsari
Kerjasama ini, kata Prof Arif akan menguji berbagai model pengembangan budidaya padi cerdas iklim di berbagai lokasi, melibatkan Unit Kemitraan Produksi-Perum Bulog, PT Botani Seed Indonesia, serta mitra petani dan pemangku kepentingan lainnya.
“Semoga upaya ini dapat berkontribusi dalam pengembangan ketahanan pangan nasional di tengah ancaman perubahan iklim, dengan pendekatan budidaya padi yang berorientasi pada produktivitas tinggi, biaya rendah, dan rendah karbon,” jelasnya.
Ia menambahkan, dengan rumusan padi cerdas iklim melalui varietas unggul IPB memiliki karakter efektif dalam pemanfaatan air dan hemat penggunaan pupuk sampai 30 persen.
“Penerapan varietas unggul yang didukung rumusan Asta Citha Padi bisa menekan 2,5 ton food lost setiap panen dan akan meningkat 8 persen produksi. Ini akan mengurangi impor,” tukas Prof Arif. (YUD)