“Ya sampai hari ini kami berkoordinasi dengan Kadis Pertanian masih bisa terkendali. Karena sistemnya pompanisasi ada bantuan dari pemerintah pusat,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Yan Cahya Djuarsa mengatakan status siga kekeringan bisa sewaktu-waktu berubah menjadi tanggap darurat jika terjadi laporan kekeringan di beberapa wilayah.
“Memang sekarang masih siaga statusnya karena belum ada laporan kekurangan air bersih. Jadi indikator status tanggap bencana ini bisa berubah kapan saja, apalagi misalnya kalau terjadi kasus kekeringan di banyak wilayah,” jelasnya. (Wit)