JABAR EKSPRES – Sejumlah lahan persawahan mulai terdampak musim kemarau. Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kota Bandung, fenomena tersebut dialami wilayah persawahan di Bandung Timur.
Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengakui adanya akses kesulitan sumber air bagi para kelompok petani di daerah tersebut. Ada beberapa kelompok tani yang terkena dampak itu lantaran musim kemarau dan terimbas akses irigasi.
“Kelompok Tani Rancanumpang 1 dan Rancanumpang 2, Kelurahan Rancanumpang luas (lahan persawahan) 4 hektare (Ha) di depan (Stadion) GBLA dan samping tol,” jelasnya.
“(Lalu) Kelompok (Tani) Mekarmulya Kelurahan Cimincrang, Kecamatan Gedebage luas (lahan persawahan) 1 Ha depan Masjid Al-Jabbar,” ungkap Gin Gin saat dikonfirmasi Jabar Ekspres, baru-baru ini.
Menurutnya hal tersebut berdampak pada sekitar ratusan tumbak sawah di wilayah Kecamatan Gede Bage. Adapun tim yang diturunkan pihaknya sudah menyisir lokasi tersebut beberapa waktu lalu.
“Ada satu petak sawah yang berada di perbatasan jalan tol. Ada laporan kekeringan. Kami coba konfirmasi dan memastikan juga kondisi yang lainnya. Pasti sekarang produksi berkurang dan ini berpengaruh,” tutur Gin Gin.
Akan tetapi, dirinya menyebut kekeringan ekstrem belum begitu terjadi di Kota Bandung. “Kami sedang berhitung, cuman secara real belum terjadi sampai hari ini,” sebutnya.
Dia menambahkan, laporan dari para petani, aliran air dari bendungan atau drainase saat ini kian berkurang. DKPP Kota Bandung, kata Gin Gin, masih berkoordinasi dengan intansi terkait untuk menangani masalah tersebut.
“Keluhannya drainase dan bendungan yang menurun. Lalu harus ada jaringan irigasi yang jadi. Ada kewenangan (instansi lain) yang punya kewenangan irigasi. Secepatnya harus ada penanggulangan,” tambahnya.
“Kami sedang melakukan pendalaman terhadap beberapa laporan tadi. Namun sampai kemarin belum ada informasi yang betul-betul secara pasti kekeringan hingga tidak bisa panen,” pungkasnya.