JABAR EKSPRES – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengecam keras kasus perundungan dan pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Dalam pernyataannya yang tegas, Budi menegaskan bahwa tindakan-tindakan ini sudah di luar batas kewajaran dan tidak dapat dibiarkan begitu saja.
Baca juga : Undip Bantah Kematian Peserta PPDS Anastesi Akibat Bullying: Hal Tersebut Tidak Benar!
Kasus perundungan ini ramai setelah peristiwa tragis yang menimpa dokter Aulia Risma Lestari, seorang mahasiswi PPDS Undip yang memilih mengakhiri hidupnya akibat tekanan berat yang dialaminya.
Budi mengungkapkan bahwa perundungan yang dialami oleh Aulia bukan hanya bersifat fisik dan mental, tetapi juga melibatkan pelecehan seksual yang sangat tidak etis.
“Perundungan ini sudah keterlaluan dan benar-benar menyerang korban secara fisik dan mental. Bahkan, ada juga pelecehan seksual,” ujar Budi saat ditemui usai peresmian Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah, Bali, pada Senin (2/9).
Lebih lanjut, Budi mengungkapkan temuan lain dari investigasi yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan terkait kasus kematian dokter Aulia.
Ternyata, para pelaku diduga juga melakukan pemerasan terhadap para korban, dengan meminta uang sebesar Rp20 hingga Rp40 juta per bulan.
Praktik pemerasan ini menunjukkan betapa seriusnya pelanggaran yang terjadi di lingkungan PPDS Undip, yang sudah berlangsung selama puluhan tahun tanpa adanya penyelesaian yang memadai.
“Menurut saya, ini sudah keterlaluan dan praktik-praktik semacam ini harus dihentikan segera, terutama di dunia pendidikan, lebih-lebih dalam pendidikan dokter spesialis,” tegas Budi.
Menkes juga menolak keras pandangan yang menyatakan bahwa perundungan dapat membentuk karakter tenaga kesehatan yang tangguh.
Ia mencontohkan bahwa ketangguhan dapat dibentuk melalui pelatihan yang etis, tanpa perlu adanya perundungan.
“Mereka sering mengatakan perundungan bisa membuat orang menjadi tangguh. TNI dan Polri juga harus tangguh, begitu pula pilot yang memerlukan kekuatan fisik, tetapi mereka bisa dilatih tanpa perundungan,” tambah Budi.
Baca juga : Diduga Jadi Korban Perundungan Mahasiswi FK Undip Ditemukan Tewas Bunuh Diri