Ikut Tanggulangi Masalah Sampah jadi Pengabdian Kepada Masyarakat Ala Polban

JABAR EKSPRES – Politeknik Negeri Bandung (Polban) ambil bagian dalam upaya penanggulangan sampah yang kerap menumpuk di lingkungan permukiman masyarakat.

Pengabdian kepada masyarakat (PkM) itu mengangkat teman soal “Penggunaan Metode Insinerasi Untuk Penanggulangan Penumpukan Sampah Residu di Desa Sariwangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat”.

Kegiatan ini merupakan bagian Tri Dharma Perguruan Tinggi yang bertujuan untuk berbaur dan membantu mengatasi permasalahan yang tengah dialami masyarakat sekitar.

Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat Polban kali ini dipimpin Defrianto Pratama dan berkolaborasi dengan beberapa dosen dari berbagai jurusan.

Hal tersebut merupakan bentuk kolaborasi interdisipliner bidang keilmuan yang berada dalam kampus Politeknik Negeri Bandung.

Tujuannya untuk meningkatkan edukasi dan peran serta dalam upaya pengelolaan penumpukan sampah. Pada Kamis 29 Agustus 2024, tim pengabdian melakukan kegiatan sosialisasi, praktik langsung, dan donasi alat incinerator.

”Yang dilakukan sebagai wujud dukungan terhadap upaya penyelesaian masalah penumpukan sampah residu,” kata pegiat lingkungan mewakili warga setempat, Tedi Sutendar dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/9).

Tedi menjelaskan, upaya pengelolaan ini terfokus pada sampah residu yang mana tidak dapat didaur ulang dan dimanfaatkan kembali. Seperti halnya sampah plastik dan sampah organik yang selanjutnya bisa untuk budidaya maggot.

Sampah residu inilah yang kemudian dikumpulkan dan dibakar di sekitar perumahan warga. ”Tapi ini juga menimbulkan berbagai permasalahan lanjutan seperti penumpukan dan proses pembakaran yang tentunya menghasilkan asap yang mengganggu kesehatan warga,” katanya.

Untuk itu, donasi alat insinerator dari Polban dianggap sebagai jalan keluar untuk mengatasi permasalahan sampah dan isu kesehatan masyarakat yang kerap jadi persoalan.

”Alat insinerator ini merupakan solusi efektif pembakaran sampah menggunakan teknologi sederhana yang bebas dari polusi asap saat proses pembakaran,” ungkapnya

Teknologi insinerator ini adalah salah satu alat pemusnah sampah yang dilakukan melalui proses pembakaran pada suhu tinggi, secara terpadu aman bagi lingkungan.

Pengoperasiannya mudah dan aman, karena keluaran emisi yang dihasilkan berwawasan lingkungan dan dapat memenuhi persyaratan dari Kementerian Lingkungan Hidup sesuai dengan Kep.Men LHNo.13/MENLH/3/1995.

Tinggalkan Balasan