JABAR EKSPRES – Hari Rebo Wekasan, diyakini banyak orang merupakan hari sial, karena akan turun 320.000 bala atau bencana dalam satu malam dan satu hari ini.
Karenanya banyak yang melakukan berbagai ritual untuk menolak bahaya yang mengancam dalam satu hari ini.
Lalu apa itu Rabo Wekasan, apakah sekerdar mitos, kapan datangnya dan apakah benar ada di dalam Islam?
Istilah ‘Rebo Wekasan’ merupakan penyebutan untuk satu hari khusus dimana merupakan hari Rabu terakhir yang ada di bulan Safar.
Hari tersebut mendapatkan perhatian khusus, karena dipercaya sebagai hari yang membahayakan bagi manusia.
Baca juga : Macam-macam Ritual Rebo Wekasan dan Pandangan Ulama Salaf Tentang Mitos ini
Hal ini diungkap dalam kitab Al-Jawahir al-Khoms, Syech Kamil Fariduddin as-Syukarjanji pada halaman 5 disebutkan, pada tiap tahun hari Rabu terakhir di bulan Safar, Allah SWT akan menurukan 320.000 bala bencana ke muka bumi.
Dalam kitab lain juga diriwayatkan, seorang Waliyullah yang telah mencapai maqam Kasyaf juga mengatakan hal yang sama.
Hal ini yang lantas membuat banyak orang percaya dan melakukan sejumlah amalan pada malam harinya untuk menolak bala tersebut.
Beberapa amalan yang sering dilakukan orang saat Rebo Wekasan yang dihubungkan dengan ajaran Islam, diantaranya :
– Sholat tolak bala
– Berdoa dengan doa-doa khusus
– Selametan
– Sedekah
– Memperbanyak Silaturahim
– Memperbanyak berbuat baik
Meski dalam Islam sendiri, keberadaan hari istimewa ini tidak ada dalilnya, baik dalam Alquran dan hadist, namun sebagian umat muslim tetap menggelar Sholat Sunnah Lidaf’il bala’ empat rakaat dengan satu kali salam di waktu dhuha, tepat di hari Rebo Wekasan.
baca juga : Inilah Tanggapan Ust. Abdul Somad Mengenai Rebo Wekasan
Ada juga yang melakukan ritual berbau mistis, karena banyak yang menghubungkan bahaya atau bala yang datang pada Rebo Wekasan menyimpan banyak aura mistis.
Seperti melakukan ritual persembahan, dengan menyiapkan sesaji, atau makanan yang dibuat khusus, ada juga yang melakukan ritual mandi khusus untuk membersihkan diri dari hal-hal ghaib yang selama ini mengikuti dan lain sebagainya.