JABAR EKSPRES – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofiska (BMKG) mecatat ratusan gempa bumi telah mengguncang wilayah Provinsi Jawa Barat periode Agustus 2024.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, telah terjadi sebanyak 134 kali gempa di Jawa Barat dalam kurun waktu satu bulan.
“Berdasarkan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi dengan kedalaman dangkal (D<60 kilometer) sebanyak 123 kejadian,” katanya kepada Jabar Ekspres, Senin (2/9).
Rahayu atau akrab disapa Ayu menerangkan, untuk guncangan gempa dengan kedalaman hiposenter menengah (60≤D≤300), pihaknya mencatat ada sebanyak 11 kejadian.
Sedangkan untuk magnitudo, gempa terbesar yang tercatat melanda wilayah Jawa Barat, berkekuatan 5,2 dan magnitudo terkecil yang tercatat adalah 1,3.
BACA JUGA: BPS Jabar Imbau Waspadai Komoditas Jasa Periklanan Naik di Momen Pilkada
“Dari 11 kejadian itu, peristiwanya terjadi dengan rentang 4 kilometer sampai 158 kilometer,” terangnya.
“Berdasarkan letak hiposenternya, terjadi 111 gempa bumi yang berpusat di laut, sedangkan 23 kejadian gempabumi lainnya berpusat di darat,” sambungnya.
Ayu menjelaskan, sepanjang periode Agustus 2024, terdapat gempa yang terjadi hingga dapat dirasakan guncangannya oleh masyarakat.
“Ada 3 kali gempa bumi yang dirasakan. Salah satu kejadian gempa bumi dirasakan tersebut terjadi pada tanggal 4 Agustus 2024 pukul 23:16:53 WIB, yang berpusat 6.73 Lintang Selatan dan 106.63 Bujur Timur pada kedalaman 4 kilometer,” ujarnya.
BACA JUGA: Terus Meluas, 8 Wilayah di Jabar Alami Kekeringan Akibat Kemarau Tahun ini
Gempa berkekuatan 3.5 dirasakan (MMI), yang berlokasi di Cipeteuy Kabandungan, Kalapanunggal, Pamijahan dan Bogor II-III MMI.
Menurutnya, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal di darat.
“BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ungkapnya.
“Kemudian kami BMKG mengimbau, agar masyarakat menghindari bangunan-bangunan retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa bumi,” pungkas Ayu. (Bas)