BRI dan UI Kembangkan Community Branch, UI-BRIWORK Startup Center Siap Lahirkan Pengusaha Muda Sukses

JABAR EKSPRES – Terus berinovasi dan mengembangkan layanan kepada nasabah, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) untuk meningkatkan jiwa entrepreneurship di kalangan mahasiswa.

Keduanya memadukan layanan perbankan dan aktivitas co-working space untuk menunjang kegiatan mahasiswa, terutama yang berkaitan dengan pengembangan startup, yakni bernama BRI UI-BRIWORK Startup Center yang terletak di Gd. Annex Area Balairung UI Kampus Depok.

Peresmian dilakukan oleh Direktur Retail Funding and Distribution Andrijanto dan Wakil Rektor Bidang SDM dan Aset UI, Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA, pada 21 Agustus 2024.

BACA JUGA: Bagaimana Cara Daftar KAJ 2024? Cek Syaratnya, Bantuan Rp300 per Bulan

UI-BRIWORK Startup Center merupakan community branch di ekosistem universitas yang keenam setelah BRIWORK UGM, BOTANI-BRIWORK IPB, BRIWORK UNEJ, BRI-UNS Corner, dan BRIWORK UNPAR.

Konsep community branch ini diharapkan dapat membantu ekosistem kampus dan mahasiswa agar lebih mudah menemukan ruang kolaborasi dan ruang peningkatan kapabilitas, sehingga para lulusan perguruan tinggi dapat menjadi agent of change Indonesia di masa depan.

Andrijanto mengatakana bahwa fasilitas yang ada di UI-BRIWORK Startup Center merupakan inovasi BRI dalam merejuvinasi konsep kantor bank dengan model yang lebih fleksibel dan tidak kaku.

BACA JUGA: Diusung Golkar dan PKB, Sudarsono Supriana Daftar ke KPU Diiringi Salawat

“Diharapkan UI-BRIWORK Startup Center bisa menjadi Key Enablers dalam memenuhi kebutuhan seluruh mahasiswa UI serta dapat memberikan experience yang berbeda melalui format bank yang baru di universitas,” ungkapnya.

UI-BRIWORK Startup Center dilengkapi dengan beberapa fasilitas, yakni banking area untuk transaksi perbankan oleh banking assistant dan mesin self-service (ATM dan Digital CS), serta community area sebagai tempat pembinaan startup.

Civitas akademika UI memperoleh pelatihan dan pembinaan dari para ahli agar startup yang dikembangkannya masuk dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Nantinya, startup ini akan dikelompokkan dalam enam klaster, yakni edutech, transport tech, new renewable energy, agriculture tech, pharmacy, dan finance.

BACA JUGA: Anggap Penting Tes Kesehatan, KDM: Kalau Pemimpin Sakit Bisa Salah Baca APBD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan