Resmi Daftar ke KPU, Pasangan Edun Mengaku Tak Takut Melawan Kandidat Artis

JABAR EKSPRES – Pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Bandung Barat, Edy Rusyandi dan Unjang Asari mengaku siap bertarung dengan kandidat lainnya termasuk dari kalangan artis di Pilkada Serentak 2024.

Hal itu disampaikan pasangan Edy dan Unjang alias Edun usai mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung Barat (KBB), pada Kamis (29/8/2024).

Diketahui, selain diusung Partai Golkar dan PKB, pasangan Edy dan Unjang juga mendapat tambahan kekuatan dengan bergabungnya Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

BACA JUGA: Dadang-Ali Resmi Daftar sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung di KPU, Didukung 13 Parpol

“Kami datang ke KPU diantar langsung oleh jajaran koalisi mulai dari Golkar, PKB serta PPP dalam rangka menclaonkan diri sebagai calon bupati dan wakil bupati dalam kontestasi Pilkada 2024,” kata Edy Rusyandi di Kantor KPU Bandung Barat.

Edy menilai, pasangan Edun besar sebagai aktivis dan politikus, karena itu dirinya siap bertarung dengan kandidat lainnya di Pilkada KBB. Termasuk dengan kandidat yang berasal dari kalangan artis yang maju di Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat.

Seperti diketahui, di Pilkada KBB 2024 ada sejumlah kandidat yang berasal dari kalangan artis. Yakni Hengky Kurniawan yang juga kandidat petahana, ada Ritchie Ismail alias Jeje Govinda musisi dan adik ipar Raffi Ahmad serta presenter Gilang Dirga.

BACA JUGA: Maju Pilkada Kota Bandung, Arfi-Yena Ingin Lanjutkan Sekoper Cinta Versi Plus Plus

“Kita ini Dwi Tunggal dari pasangan aktivis dan kalangan santri. Sama sekali kita tidak takut. Kita sangat percaya diri dengan potensi kekuatan politik, potensi modal sosial yang kita miliki,” ujar Edy.

Alasan pasangan Edun maju di Pilkada Bandung Barat, dijelaskan Edy, tak lain dari keresahan melihat kondisi Kabupaten Bandung Barat saat ini. Sehingga akhirnya memutuskan bertarung dalam pesta demokrasi tahunan itu.

“Kita memiliki motivasi untuk maju di Pilkada Bandung Barat ini semata-mata karena kegelisahan dan kepedulian kita terhadap kondisi Bandung Barat hari ini setelah 17 tahun menjadi otonomi daerah dan juga terhadap masa depan Kabupaten Bandung Barat,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan