Sementara itu, untuk formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), menurut Tatang, Pemkab Bandung masih menunggu jadwal dari Panselnas. Meski begitu, pihaknya sudah mengusulkan sekitar 1.200 formasi untuk P3K.
“Kami mengusulkan 1.200 formasi untuk P3K, dengan rincian 800 untuk guru, 200 untuk tenaga kesehatan, dan 200 untuk tenaga teknis,” tambahnya.
“Sekarang sudah running proses pendaftaran dan pengumuman CPNS. Sedangkan P3K belum, tapi bisa saja sekarang CPNS dulu kemudian disusul P3K terus waktu ujian kompetensinya bareng ya kita juga enggak tahu. Tapi yang jelas saat ini CPNS duluan, sesuai dengan jadwal dari Panselnas,” sambungnya.
BACA JUGA: Batas Usia Pelamar CPNS 2024 Berapa Tahun? Usia 30-40 Bisa Melamar Tidak? Ini Informasinya
Dalam proses seleksi, Tatang menyebut semua proses penerimaan CPNS dan P3K melalui sistem. Selain memanfaatkan teknologi, hal itu juga bisa menjadi Joki saat pelaksanaan test CPNS.
Menurutnya, seleksi kompetensi penerimaan CPNS dan P3K sudah sangat ketat. Mulai dari, pemeriksaan dokumen dan KTP hingga menyamakan wajah peserta dengan identitasnya.
“Jadi nanti pas di meja registrasi akan menggunakan face recognition. Itu juga pada saat dia daftar itu kan di direkam spesifikasi itu kan direkam. Pada saat daftar mendapatkan PIN, kita sebelum masuk ke dalam angket itu di face recognition di divalidasi. Jadi itu sebenarnya ya akurat. Jadi itu semacam filter lah yang disediakan oleh BKN lah oleh panselnas, untuk menghindari joki,” ungkapnya.
Selain itu, terkait adanya isu orang dalam, Pemkab Bandung mengutamakan transparansi dengan menggunakan sistem CAT yang terpusat dan transparan.
Sehingga saat ujian berlangsung pihak Panselnas dilarang untuk memasuki ruangan.
BACA JUGA: 8 Kesalahan Umum yang Harus Dihindari Saat Ingin Sewa Kontrakan
Panselnas, lanjut dia, saat test berlangsung, hanya memiliki kewenangan pada ranah administrasi saja.
“Kemudian nilainya kan Real Time jadi pada saat seseorang menjawab itu nilainya kayak fluktuatif, kalau dilihat di streaming youtube-nya, jadi ketika kita menjawab 5 soal sudah kelihatan 4 benar 1 salahnya. Jadi nilai itu langsung kejar-kejaran. Jadi ketika di akhir sesi kita bisa menscreenshot, dan nanti bisa dibandingkan hasil akhir. Jadi segala sesuatu sudah transparan,” pungkasnya.