JABAREKSPRES.COM, BANDUNG – Bakal Calon Wali Kota Bandung Juwanda turut merespon hasil survei yang dirilis The Jabar Ekspres Institute of Pro Otonomi (JIPO). Ia percaya diri bisa menuntaskan isu prioritas yang menjadi sorotan publik.
Pria yang akrab disapa Kang Ajun itu menyampaikan terima kasih atas hasil survei tersebut. Karena posisinya ada di teratas secara elektabilitas. “Ini kan apresiasi masyarakat juga. Jadi semangat untuk dapat tiket dan untuk perbaikan Kota Bandung,” tuturnya, Rabu (21/8).
Lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu melanjutkan, saat ini rekom Partai Golkar untuk Pilkada Kota Bandung juga belum turun. Tapi dirinya tetap optimis mendapatkan tiket tersebut.
BACA JUGA: Elektabilitas Juwanda Meroket Salip Asmul dan Farhan
Saat ini Partai Golkar masih fokus munas. Setelah itu akan ada review terhadap para kandidat yang akan diberi rekom. “Mudah-mudahan DPP bisa putuskan kandidat yang terbaik dari sisi kapasitas dan elektabilitas. Mudah-mudahan saya dapat tiketnya,” cetusnya.
Menurut Pria yang tergabung Tim Akselerasi Pembangunan (TAP) Provinsi Jabar itu, dinamika politik saat ini juga cukup dinamis. Apalagi dengan adanya putusan baru dari Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat ambang batas parpol mengusung calon di pilkada.
Dalam kesempatan itu, Kang Ajun juga turut merespon sejumlah isu krusial yang menjadi sorotan publik berdasarkan hasil survei JIPO. Hasil survei mencatat bahwa ketersediaan lapangan kerja dan bebas korupsi menjadi dua isu teratas yang jadi harapan publik untuk dibenahi.
Kang Ajun pun cukup percaya diri untuk menuntaskan isu tersebut. Misalnya terkait masalah lapangan kerja, kunci untuk menuntaskan masalah tersebut adalah dengan menarik investasi sebanyak mungkin ke Kota Bandung. Sehingga bisa membuka ruang-ruang lapangan kerja bagi masyarakat. “Kunci investasi adalah pemerintah harus beri perizinan yang mudah,” paparnya.
Kang Ajun melanjutkan, untuk mensukseskan itu juga membutuhkan birokrasi yang bersih dari korupsi maupun pungli. Caranya adalah dengan transparansi dan digitalisasi. “Itu (digitalisasi.red) sudah keahlian saya,” sambungnya.
Masih kata Kang Ajun, solusi berikutnya untuk mempermudah lapangan kerja adalah dengan menumbuhkan entrepreneur baru. “Sebelum jadi staf, saya kan juga aktif sebagai entrepreneur maupun dalam menumbuhkan inkubator bisnis,” tuturnya.(son)