JABAR EKSPRES – Yuniar Dwi Setiawati, seorang wanita berusia 34 tahun, berhasil mencuri perhatian karena jadi pemenang dalam lomba tidur.
Lomba tidur nasional ini digelar di Pos Bloc Jakarta dalam rangka perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-79.
Baca juga : Lomba Panjat Pinang Berhadiah Janda Muda di Cianjur Ternyata Aslinya Lakik
Namun, kemenangan Yuniar bukanlah hasil kebetulan, melainkan buah dari strategi yang tak bias yaitu begadang selama dua hari sebelum kompetisi.
Yuniar, yang bekerja di bidang yang penuh dengan tenggat waktu, menjelaskan bahwa kesibukan kerjanya yang padat membuatnya harus terjaga selama dua hari penuh.
Namun, kondisi tersebut justru menjadi modal berharga baginya untuk tampil maksimal dalam lomba tidur.
“Persiapannya tidak terlalu ribet, kebetulan banyak deadline, jadi begadang terus. Aku belum tidur dua hari, tapi untungnya itu malah membantu untuk menang,” ujar Yuniar.
Kecintaan Yuniar terhadap tidur sudah dikenal di lingkaran terdekatnya. Menurutnya, tidur adalah cara terbaik untuk menyegarkan pikiran dari kelelahan dan overthinking yang sering melanda saat bekerja.
Bahkan, Yuniar membawa boneka Teddy Bear kesayangannya ke lomba untuk memastikan tidurnya lebih nyenyak.
“Boneka Teddy Bear ini selalu menemani aku tidur, jadi lebih nyenyak dan sudah terbiasa pegang itu juga,” tambahnya.
Dalam perlombaan tersebut, Yuniar menunjukkan ketahanan tidur yang luar biasa.
Meskipun menghadapi berbagai gangguan tidur, seperti bunyi alarm, musik keras, terompet, aroma tidak sedap, hingga gangguan fisik di kakinya, Yuniar tetap terlelap tanpa bergerak sedikit pun.
Saking nyenyaknya, panitia lomba bahkan kesulitan membangunkannya ketika kompetisi berakhir.
Yuniar akhirnya terbangun setelah dipindahkan ke luar venue dan merasa panas karena tersorot sinar matahari.
Baca juga : 100 Ide Hadiah Anti Mainstream untuk Peserta Lomba 17 Agustus
Ketika ia membuka mata, Yuniar kaget menemukan dirinya berada di pinggir trotoar, dikelilingi oleh kerumunan orang.
“Rasanya nyenyak banget, dan aku enggak sadar sudah digotong keluar. Panasnya yang akhirnya bikin aku bangun,” ungkap Yuniar dengan tawa.
Sebagai pemenang Yuniar dalam lomba tidur ini tak hanya menunjukkan keunikannya sebagai peserta, tetapi juga menegaskan pentingnya strategi dan persiapan, bahkan untuk kompetisi yang tampaknya sederhana seperti tidur.