JABAR EKSPRES – Turki telah menyiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan infeksi dari strain baru Mpox (cacar monyet) dengan membentuk komite ilmiah dan menyusun pedoman penanganan penyakit tersebut, yang berbeda dari COVID-19, menurut Menteri Kesehatan Kemal Memisoglu.
Dalam wawancara dengan saluran televisi Haberturk yang disiarkan pada Sabtu (17/8), Memisoglu menjelaskan bahwa negara Turki telah Menyusun rencana dan siap menghadapi epidemi wabah mpox.
“Kami telah membentuk komite ilmiah untuk membahas tindakan pencegahan yang perlu diambil jika penyakit ini muncul di negara kami. Kami juga membahas langkah-langkah pencegahan sebelum penyakit tersebut tiba dan tindakan yang akan diambil jika penyakit itu muncul,” kata Memisoglu.
Baca Juga:Seberapa Masif Penyebaran Wabah Mpox di Dunia? Kenali GejalanyaHUT ke-79 Jawa Barat, Simak Kisah Brand Lokal Jabar Sukses Raup Ratusan Juta Rupiah Berkat Tokopedia dan ShopTokopedia
“Kami telah menyusun semua rencana dan persiapan yang diperlukan. Itulah tujuan dari komite ilmiah ini, yaitu untuk menyediakan pedoman dalam menangani penyakit ini,” tambahnya.
“Semua orang setuju bahwa penyakit ini tidak akan seperti COVID-19, karena COVID-19 sangat cepat menular dan dapat menyebar luas melalui saluran pernapasan, berbeda dengan Mpox yang menular melalui kontak,” katanya.
Gelombang infeksi Mpox mulai muncul pada Mei 2022 dan telah terdeteksi di negara-negara yang sebelumnya tidak pernah mengalami virus ini, seperti Amerika Serikat, Inggris, Swedia, dan Belgia.
Mpox adalah penyakit menular langka yang dapat menyebar antar manusia. Meskipun umumnya penyakit ini ringan dan sembuh dalam beberapa minggu, beberapa orang mungkin mengalami komplikasi.
Gejala awal Mpox termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, pembengkakan kelenjar getah bening, menggigil, dan kelelahan, dengan ruam yang sering dimulai di wajah sebelum menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Dengan demikian, kepada masyarakat dunia agar tetap selalu menjaga kebersihan pribadi, dan selalu ingat untuk mencuci tangan, mengindari kontak dengan orang yang sakit dan menyarankan masyarakat untuk pergi ke rumah sakit jika mereka menunjukkan gejala, sehingga virus dapat segera diatasi.
