Komisi X DPR RI Desak Kasus Kematian Peserta PPDS Anastesi Undip Diusut Tuntas

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mendesak aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus kematian peserta PPDS Anastesi Undip, yang diduga nekat mengakhiri hidupnya. (Instagram/afikrifaqih)
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mendesak aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus kematian peserta PPDS Anastesi Undip, yang diduga nekat mengakhiri hidupnya. (Instagram/afikrifaqih)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mendesak aparat penegak hukum, mengusut tuntas kasus kematian peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anastesi Universitas Diponegoro (Undip). Yang diduga mengalami perundungan hingga berakhir nekat mengakhiri hidupnya.

“Miris mendengar berita di kampus seperti itu. Dulu kita pernah dengar, (di) STPDN (ada) perilaku kekerasan senior kepada junior sampai ada korban,” kata Fikri kepada media di Jakarta, Kamis (15/08).

Selain itu, politisi Fraksi PKS tersebut juga mendorong pemerintah untuk membenahi sistem dan manajemen perguruan tinggi, melalui lembaga terkait. Agar Pendidikan Indonesia dapat melahirkan generasi yang menerapkan nilai-nilai Pancasila.

Baca Juga:Masih Digoda KIM, Pengamat Baca Koalisi PDIP-PKB di Jabar Saling MelengkapiSejumlah Anggota PPS dan PPK di KBB Mengundurkan Diri, Ini Tanggapan Ketua KPU

Sebelumnya, beredar kabar di media sosial yang menyebut seorang dokter RSUD Kardinah Kota Tegal, diketahui merupakan mahasiswi PPDS Anastesi Undip diduga nekat mengakhiri hidupnya. Dan ditemukan dalam keadaan meninggal di kamar indekosnya, di Jalan Lempongsari, Kota Semarang, Senin (12/08) lalu.

Menanggapi kabar tersebut, Kementrian Kesehatan (Kemenkes) menyebut pihaknya bergerak cepat dan tergas. Kemudian mengeluarkan surat pemberhentian Program Anastesi Undip di RSUP Dr. Kariadi.

0 Komentar