Sejak dimulainya pertempuran, sekitar 121.000 orang telah meninggalkan Kursk, menandakan besarnya dampak konflik terhadap warga sipil.
Dalam menanggapi situasi yang semakin memburuk, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan tentara untuk mengusir pasukan Kyiv dari wilayah Rusia.
Putin menuduh bahwa serangan lintas perbatasan yang dilakukan oleh Kyiv bertujuan untuk meningkatkan posisi negosiasi mereka.
Ia juga menuduh Ukraina berusaha menebar perpecahan dan menghancurkan persatuan di dalam masyarakat Rusia.
Baca juga : Negara-Negara Penengah Desak Israel dan Hamas untuk Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata di Gaza
“Musuh jelas berupaya untuk menebar perpecahan, pertikaian, mengintimidasi rakyat, serta menghancurkan persatuan dan kohesi masyarakat Rusia,” ujar Putin dalam pertemuan yang disiarkan televisi dengan pejabat pemerintah pada Senin.
Presiden Putin juga menekankan bahwa tugas utama Kementerian Pertahanan Rusia adalah untuk mengusir musuh dari wilayah Rusia dan mempertahankan integritas wilayah negara tersebut.
Putin menambahkan bahwa penolakan Kyiv terhadap usulan untuk kembali ke rencana penyelesaian damai menunjukkan niat mereka yang sebenarnya dalam meningkatkan ketegangan dan memperpanjang konflik.