Sesuai dengan konsep smart city yang dibawa dalam pembangunan IKN. Hal itu disampaikan oleh Vice President Wholesale Solution Bank BNI Pusat Muin Fikri.
Muin menyebutkan, kerja sama antara Kementerian PUPR dengan Bank BNI berhasil melahirkan platform digital untuk mengelola hunian ASN di IKN.
Platform tersebut mengintegrasikan beberapa aspek. Mulai smart building, smart home, smart tenant, sampai smart payment.
”Proses onboarding ASN dilakukan secara digital. Setiap ASN yang akan menghuni tower akan menerima email yang berisi QR code untuk verifikasi identitas saat tiba di lokasi,” jelas Muin.
Khusus untuk pengelola tower, Kementerian PUPR telah menyiapkan dashboard untuk memonitor hunian, memeriksa kamar yang kosong atau terisi, serta mengetahui posisi penghuni di dalam komplek.
Semua itu disiapkan untuk memastikan efisiensi dan kenyamanan penghuni dalam lingkungan yang modern dan terintegrasi.
Dengan begitu para ASN yang dipindahkan ke IKN bisa lebih fokus dan tenang saat bertugas.
Menteri Basuki memastikan, pihaknya tidak hanya menyiapkan tempat tinggal yang aman dan nyaman untuk ASN, Rumah Tapak Jabatan Menteri atau rumah dinas menteri juga sudah disiapkan.
Total ada 14 rumah dinas menteri yang sudah dibangun oleh Kementerian PUPR.
”Untuk Agustusan, kami siapkan 14 unit dari total 36 unit,” terang Ketua Satuan Tugas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Imam Santoso Ernawi.
Secara keseluruhan, progres pembangunan Rumah Tapak Menteri di IKN sudah mencapai angka 94,65 persen.
Imam memastikan bahwa pembangunan rumah tersebut sudah sesuai dengan konsep compact city yang menekankan prinsip efisiensi lahan, aksesibilitas, dan gaya hidup berkelanjutan.
Luas bangunan rumah dinas menteri itu sekitar 500 meter persegi dengan luas lahan 1.000 meter persegi. Sedangkan bangunannya terdiri atas dua lantai.