Diduga Alami Bullying, Dokter PPDS Anastesi Undip Akhiri Hidup di Kamar Indekos

Disclaimer: Bunuh diri bukanlah solusi untuk menyelesaikan masalah. Jika membutuhkan bantuan, segera hubungi layanan konseling terdekat.

JABAR EKSPRES – Seorang dokter muda RSUD Kardinah Kota Tegal diduga nekat mengakhiri hidup di kamar indekosnya, di Jalan Lempongsari, Kota Semarang, Senin (12/08/2024).

Perempuan yang diketahui berinisial (ARL) tersebut, diduga mengalami perudungan (bullying) selama mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anastesi Universitas Diponegoro (Undip), Semarang.

Kematian dokter PPDS Anastesi Undip tersebut menjadi perbincangan warganet usai diungkap oleh akun @bambangsuling11 di media sosial X pada Rabu, (14/8).

BACA JUGA:Anggota Paskibraka Disebut Wajib Lepas Jilbab, Warganet: Pancasilanya Sebelah Mana!

Dalam unggahan akun tersebut menyebut bahwa, ARL diduga melakukan aksinya dengan menyuntikkan obat ke tubuhnya sendiri. “Dari hasil pemeriksaan korban suntik diri sendiri sehari sebelumnya menggunakan obat bius yang hanya bisa diakses oleh dokter anastesi atau program dokter spesialis anastesi,” ujarnya.

Selain itu, akun tersebut juga menuturkan bahwa ditemukan bukti berupa buku harian milik korban. Yang berisi keluh kesah beratnya menahan perudungan selama menjalani PPDS tersebut.

Sementara itu, dalam cuitannya, akun @bambangsuling11 menyebut bahwa pihak kepolisian membantah kematian ARL, namun membenarkan adanya buku harian milik korban.

BACA JUGA:Penemuan Mayat Perempuan di Kamar Mess dengan Bau Busuk Gegerkan Warga Cimahi Tengah

“Kapolsek Gajahmungkur Kota Semarang Kompol Agus Hartono membantah itu bundir. Tapi benarkan korban suntikkan obat anestesi dosis berat ke lengan. Obat itu harusnya disuntikkan lewat infus. Korban suntikan obat itu agar bisa tidur. Kapolsek benarkan isi buku harian korban,” ujarnya.

Mengetahui kejadian tersebut, pihak PPDS Anastesi Undip disebut berusaha menutupi kematian ARL. “Pihak PPDS Anestesi Undip berusaha menutupi dngan menyebut korban sering menyuntikkan obat itu ke tubuhnya karena sakit saraf kejepit,” tulis akun @bambangsuling11 di X.

Sementara itu, dalam sebuah cuitan, warganet menyebut bahwa sosok ARL merupakan mahasiswi yang cerdas. “Mba risma selama kuliah cerdas sekali orgnya, IPK nya selalu cumlaude dan mmg terkenal cerdas di angkatan. Terakhir IPKnya 3,8 atau 3,9 waktu itu. Kasian sekali,” ujar akun @mecobala****** di media sosial X.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan