BACA JUGA: Bukan Cuma Dipukul! Kenali Bentuk KDRT yang Sering Dianggap Sepele
“Beberapa varietas impor kayak Ninel, Trafigura, Ghost Fee, dan Silver Rusia kami tanam di sini. Tapi tetep kita juga kembangkan anggur lokal,” ungkapnya.
Meskipun belum satu tahun melakukan budidaya anggur, kata Abeh beberapa bibit anggur yang ada di kebunnya ini sudah berhasil mengeluarkan buah, dan dalam keadaan sehat.
Meskipun ada kalanya, gagal panen akibat kelebihan banyak buah.
BACA JUGA: Kehadiran KDM di Tasikmalaya Disambut Histeris Puluhan Ribu Warga
“Saya baru nemu satu kasus, ini overclassing kebanyakan buah, kebanyakan buah diprediksi ini akan mati, pohonnya. Karena buahnya terlalu banyak, pohon belum satu tahun kita paksa berbuah dan terlalu banyak,” terangnya.
Meski begitu, dalam waktu kurang dari sebelas bulan, Abeh sudah bisa memanen anggur berkualitas. Meskipun saat ini buah anggur di kebunnya tidak dijual langsung.
“Untuk sementara disini, saya tidak jual. Disini saya cuma buat etalase, buat icip icip pengunjung ke sini. Kalau tertarik beli bibitnya, kalau mau silahkan, mau tidak juga silahkan untuk wisata icip icip seadanya disini,” imbuhnya.
Adapun bibit anggur yang ditawarkan Abeh memiliki harga bervariasi dari ukuran 50 cm dijual seharga 50 ribu rupiah, sedangkan bibit dengan ukuran lebih besar bisa mencapai harga 2 juta rupiah.
Tak hanya itu, dirinya juga menawarkan untuk menanam hingga bibit anggurnya tersebut menghasilkan buah.
“Sebenarnya yang berbuah itu biasanya ada di 5 meter dengan cabang yang banyak hingga sampai 2 juta. Tapi kebetulan kalau mau jual bibit yang langsung lepas silahkan, atau mau ditanami di rumahnya saya temenin, kita bantu sampai berbuah lalu kita lepas,” tuturnya.
BACA JUGA: Prakiraan Cuaca Bandung, Jawa Barat Hari Ini, Kamis, 15 Agustus 2024
Abeh pun berharap kedepannya Soreang Grape Garden bisa menjadi pusat edukasi dan pengembangan budidaya anggur di daerahnya. Dan menjadikan salah satu wisata Kampung Anggur.