APBN Berperan Optimal Sebagai Shock Absorber di Jawa Barat dalam Melindungi Masyarakat dan Menjaga Kestabilan Perekonomian

Hingga Juli 2024, telah direalisasikan anggaran sebesar Rp937,50 miliar; sementara untuk Penghapusan Kemiskinan Ekstrem realisasi mencapai Rp377,07 miliar. Upaya Penurunan Prevalensi Stunting di Jawa Barat telah dilaksanakan dengan realisasi anggaran mencapai Rp43,54 miliar.

Peran fiskal dalam Peningkatan Investasi hingga semester I tahun 2024 telah direalisasikan dana sebesar Rp434,47 juta. Sementara realisasi untuk Penurunan Tingkat Pengangguran mencapai Rp97,96 miliar.

Untuk Penyaluran Bantuan Sosial, realisasi Bansos s.d. 31 Juli 2024 di Jawa Barat mencapai Rp8,91 triliun dengan jumlah 24.597.347 KPM yang terdiri dari Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Program Keluarga Harapan (PKH), Yatim Piatu (YAPI), dan Kartu Prakerja.

Sebagai kesimpulan, di tengah dinamika global masih tinggi yang dipengaruhi oleh tensi geopolitik, kontraksi aktivitas, perdagangan dan manufaktur, serta volatilitas pasar keuangan harga komoditas. Pertumbuhan ekonomi kuartal II terjaga positif 4,95 persen yang didukung konsumsi yang terjaga kuat dan pertumbuhan investasi.

Kinerja APBN s.d. Juli 2024 masih on-track, Belanja Negara tumbuh cukup tinggi dengan dijaga kualitasnya. Peran APBN terus dioptimalkan sebagai shock absorber dalam melindungi masyarakat dan menjaga kestabilan perekonomian. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan