Pemerintah juga telah membentuk Komisi Pengairan (Komir) untuk mengantisipasi dampak dari proses impounding, termasuk untuk memastikan pasokan air irigasi bagi area pesawahan selama proses pengisian air awal Bendungan Leuwikeris.
“Kami ingin memastikan bahwa pasokan air di area pesawahan ini cukup. Jika ada kekhawatiran dari masyarakat, kami akan mengoptimalkan peran Komir,” tegas Andi.
BACA JUGA: Misi Perdamaian, 150 Satgas Garuda Bhayangkara FPU 6 Minusca Siap Diberangkatkan ke Afrika Tengah
Pembentukan Komir ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan memberikan ruang bagi mereka untuk menyuarakan kekhawatiran mereka.
Menurut dia, keberhasilan impounding ini akan berdampak pada peningkatan produktivitas pertanian di masa mendatang.
“Dengan pasokan air yang terjaga, para petani dapat merencanakan penanaman dengan lebih baik dan meningkatkan hasil panen mereka. Ini tidak hanya akan meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan di Kota Banjar,” kata Andi Bastian.
BACA JUGA: Kemarau Rentan Kebakaran Kahutla, Damkar KBB Ingatkan Masyarakat Jangan Lakukan Ini
Dalam jangka panjang, keberhasilan Bendungan Leuwikeris dalam menyediakan pasokan air yang stabil akan menjadi model bagi proyek-proyek serupa di daerah lain. (CEP)