JABAR EKSPRES – Kepala Bidang Pelaksanaan Balai Besar Wilayah Sungai (Citanduy), Suharyanto, menegaskan bahwa pasokan air untuk kebutuhan pengairan area pesawahan di Kota Banjar, Jawa Barat, tidak akan terganggu selama proses pengisian awal air atau impounding Bendungan Leuwikeris.
“Proses impounding Bendungan Leuwikeris akan dimulai pada 15 Agustus 2024 mendatang. Kami telah mengimplementasikan sistem pompanisasi yang dirancang untuk memberikan pasokan air yang stabil selama proses pengisian. Hasil analisa yang dilakukan bersama PDAM juga menunjukkan bahwa kebutuhan air bersih untuk masyarakat dapat terpenuhi dengan baik,” kata Suharyanto, Selasa 13 Agustus 2024.
Ini menunjukkan bahwa ada perhatian serius dari pemerintah dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan air untuk pertanian dan kebutuhan air bersih bagi warga.
BACA JUGA: Cimahi Masih Kekurangan Septic Tank, Ini Kata DPKP!
Lebih lanjut, Suharyanto menjelaskan bahwa dalam rangka mengatasi kebutuhan pengairan untuk area persawahan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Banjar untuk mengoptimalkan fungsi irigasi yang ada.
“Koordinasi sangat penting karena irigasi yang baik akan mendukung pertumbuhan tanaman dan meningkatkan hasil panen,” katanya.
Meskipun demikian, Suharyanto memastikan bahwa berdasarkan hasil analisa dan perhitungan yang dilakukan, ketersediaan pasokan air untuk pesawahan di Kota Banjar masih dalam kondisi mencukupi.
BACA JUGA: Ini yang Bakal Diawasi Bawaslu Kota Bandung pada Pendaftaran Calon!
Ketersediaan air juga masih didukung oleh aliran dari Sungai Cimuntur, yang menjadi salah satu sumber utama pasokan air di daerah tersebut. Dengan demikian, para petani masih dapat melanjutkan aktivitas produksi mereka dengan tenang.
“Analisa kami menunjukkan bahwa debit air masih dalam kondisi surplus. Ketersediaan air di hulu mencapai 11 kubik, sedangkan kebutuhan air di hilir sekitar 6 kubik. Ini berarti pasokan air untuk petani masih aman,” sambungnya.
Kepala Bapelitbangda Kota Banjar, Andi Bastian, juga menambahkan bahwa hasil rapat bersama BBWS Citanduy menunjukkan bahwa pasokan air untuk wilayah Banjar tetap mencukupi selama proses impounding berlangsung.
BACA JUGA: Pemkot Bandung Turun Tangan, Usulkan Venue Alternatif untuk Konser Sheila On 7
“Keberlanjutan pasokan air menjadi salah satu prioritas utama dalam setiap proyek pembangunan infrastruktur, terutama yang berkaitan dengan bendungan dan pengairan,” katanya.