“Ya, itu sangat bisa menjadi modal awal Ibu Rena. Dari segi keterpilihan, beliau setidaknya sudah punya modal 17,7 persen. Dengan lebih massif lagi melakukan program blusukan ke bawah, beliau tentu punya peluang yang besar,” ujar Luqmanul.
BACA JUGA: Pilgub Jabar 2024, Ono Surono dan Acep Adang Ruhiyat Berpotensi Diusung Poros Koalisi Ketiga
Meski begitu, ia menilai, adanya dukungan dari partai politik juga menjadi faktor penting dalam meraih kemenangan. Luqman menekankan perlunya fokus dalam merebut tiket agar bisa berkompetisi di Pilwakot Bogor.
“Selain kinerja selama ini di Dinas PUPR, pekerjaan rumah Rena sekarang adalah menjawab persoalan pokok warga kotanya. Misalnya seperti harga kebutuhan pokok yang 45 persen responden kami menganggap masih mahal. Begitu juga isu-isu lainnya, seperti Pendidikan, Kesehatan, pengolahan sampah dan sebagainya,” tuturnya.
Ia menyebut, tentu dalam persaingan ini, sang petahana Dedie Rachim tetap menjadi pesaing utama dengan elektabilitas 20,2 persen.
“Tapi hal itu biasa dalam proses kontestasi pilkada. Persaingan tentu ketat, terutama dengan Pak Dedie. Tinggal sekarang fokus Bu Rena juga harus tertuju pada rekomendasi partai, jangan sampai peluang yang sudah ada kandas karena tidak adanya tiket untuk berlabuh di Pilwakot Bogor,” tukas Luqman. (YUD)