JABAR EKSPRES – Di antara ratusan peserta sosialisasi pendidikan pemilih Pilkada serentak 2024 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Siti Fatimah mendapati dirinya tersenyum bangga.
Untuk pertama kali dalam hidupnya, perempuan berusia 40 tahun itu dapat mencelupkan tinta ungu ke jarinya serta memasukan kertas hak pilih ke dalam kotak suara. Meskipun itu baru simulasi.
Kendati menjadi penyandang disabilitas tuna daksa dan tuna grahita, Siti bertekad ikut berpartisipasi dalam sosialisasi pendidikan pemilih pilkada serentak yang dilaksanakan di Hotel Panorama Lembang, beberapa waktu lalu.
Siti menceritakan tahun 2001, usianya menginjak 17 tahun, namun karena keterbatasan yang dimilikinya, hak suaranya pun tak pernah tersalurkan dalam pesta demokrasi 5 tahunan itu. Padahal, Siti kala itu memiliki keinginan kuat untuk memberikan hak suaranya.
“Keluarga enggak pernah mengizinkan ikut ke TPS, mungkin karena khawatir. Selain lokasi yang sempit, saya juga enggak bisa nulis dan baca karena keterbatasan saya. Sekarang saya senang bisa ikut berpartisipasi,” ujarnya penuh haru.
Anak ketiga dari sembilan bersaudara ini mengaku sangat menginginkan dukungan dari seluruh keluarganya agar dirinya bisa beraktivitas selayaknya orang lain pada umumnya.
“Saya pengen seperti yang lain bisa belajar dan bertemu banyak orang di luar,” ujarnya.
Warga Kampung Cisomang RT 01/10, Desa Cisomang Barat, Kecamatan Cikalongwetan itu menyebutkan, saat pencoblosan Pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024 mendatang, dirinya sudah memiliki pilihan yang akan dicoblos.
“Sudah ada, dulu pernah ke kampung halaman saya. Kabarnya sekarang mau jadi bupati lagi,” katanya.
Untuk datang ke TPS pas hari H, Siti mengaku akan didampingi seseorang yang dipercaya untuk memberikan petunjuk untuk mencoblos nam pilihannya di bilik suara nantinya.
BACA JUGA: KPU Kota Bandung Segera Plenokan Daftar Pemilih Hasil Coklit
“Saya nanti memilih dibantu pendamping. Orangnya masih orang dekat-dekat yang dipercaya,” tandasnya.
Keikutsertaan Siti pada kegiatan sosialisasi pendidikan pasca pemungutan suara yang menargetkan kelompok pemilih strategis dan rentan di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) yang digelar KPU tidak terlepas dari peran Yadi Suryadi (51), salah seorang guru Siti.