JABAR EKSPRES – Seorang warga negara Indonesia (WNI) bernama DU meninggal dunia dalam kerusuhan parah yang terjadi di Bangladesh pada Senin (5/8). Menurut informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Dhaka, DU tewas karena menghirup terlalu banyak asap saat hotel tempatnya menginap terbakar di tengah kerusuhan tersebut.
DU baru saja tiba di Bangladesh pada tanggal 1 Agustus 2024 untuk kunjungan bisnisnya. Malangnya, beberapa hari setelah kedatangannya, situasi keamanan di Bangladesh memburuk drastis akibat aksi demonstrasi besar-besaran.
Situasi Panas di Bangladesh
Kerusuhan di Bangladesh dipicu oleh demonstrasi mahasiswa yang menolak kebijakan kuota pegawai negeri sipil (PNS) yang dianggap diskriminatif. Kebijakan tersebut memberikan kuota 30 persen PNS bagi keluarga veteran. Mahasiswa merasa bahwa kebijakan ini hanyalah cara untuk memperpanjang masa jabatan Perdana Menteri Sheikh Hasina.
Massa mahasiswa menuntut pemerintah untuk membatalkan kebijakan tersebut. Setelah mendapat tekanan besar, kuota tersebut akhirnya dikurangi menjadi hanya 5 persen. Namun, ketegangan kembali meningkat karena mahasiswa merasa tuntutan mereka tidak sepenuhnya dipenuhi dan Hasina malah membuat pernyataan yang provokatif.
Tindakan KBRI dan Kementerian Luar Negeri
Menanggapi situasi ini, KBRI Dhaka dan Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) langsung bergerak cepat. Mereka menghubungi keluarga DU di Indonesia untuk menyampaikan belasungkawa dan memastikan proses repatriasi jenazah dapat berjalan lancar.
Kemlu juga mengeluarkan imbauan bagi para WNI di Bangladesh untuk meningkatkan kewaspadaan, menghindari kerumunan, dan mengikuti arahan dari KBRI Dhaka. Selain itu, bagi WNI yang berencana melakukan perjalanan ke Bangladesh, disarankan untuk menunda rencana tersebut hingga situasi keamanan membaik.
Protes yang Berujung Mundurnya Hasina
Gelombang protes yang semakin membesar akhirnya memaksa Perdana Menteri Sheikh Hasina untuk mundur. Hasina yang semula kabur ke India, kini sedang mencari perlindungan di Eropa. Pengunduran dirinya menambah daftar panjang korban dan kerusakan akibat kerusuhan ini, dengan lebih dari 280 orang tewas sejak Juli.
KBRI Dhaka telah memberikan kontak darurat bagi WNI yang membutuhkan bantuan. WNI diharapkan segera melaporkan kondisi darurat kepada otoritas keamanan setempat dan menghubungi hotline KBRI Dhaka atau Direktorat Pelindungan WNI Kemlu jika memerlukan bantuan lebih lanjut.