Bangunan Tiga Lantai di Kabupaten Bandung Mendadak Ambruk, Ini Penyebabnya!

Banyak dari masyarakat dalam membangun rumah menginginkan penghematan yang akhirnya memilih bmaterial bangunan dengan asal-asalan.

Dipasaran banyak sekali bahan bangunan yang memiliki kualitas sangat rendah dan tidak sesuai dengan standar. Bahkan banyak dari beberapa merek material palsu.

Salah satu contohnya adalah penggunaan baja ringan. Sebetulnya penggunaan bahan bangunan ini banyak memiliki keunggulan.

Akan tetapi saat ini banyak sekali ditemukan produk baja ringan palsu dengan kualitas tidak sesuai dengan standar.

‘’Parahnya konsumen tidak bisa membedakan mana baja ringan yang asli dan palsu,’’ ujarnya.

Bangunan Kelebihan Beban

Faktor lain yang menyebabkan bangunan bisa roboh adalah kelebihan beban yang tidak sesuai dengan rencana awal.

Banyak kasus bangunan ambruk secara tiba-tiba dikarenakan kegagalan daya tekan yang disebabkan oleh beban terlalu berat.

Banyak bangunan yang melebihi dari satu lantai, dijadikan gudang penyimpanan. Akibatnya beban ketahanan jadi bertambah.

Selain itu, faktor bertambahnya beban bisa karena ditambahkannya fungsi pada bangunan itu. Perubahan peruntukan bangunan juga dapat menjadi pemicu kegagalan beban.

Perubahan ini seharusnya perlu penyesuaian struktural agar dapat menanggung beban yang lebih berat dari sebelumnya.

Kekuatan Bangunan Tidak Diuji

Banyak bangunan gedung yang tidak memperhatikan masalah ini. Khususnya dalam pengawasan terdapat aturan Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.

Uji kekuatan bangunan sebetulnya tidak sulit dan hanya menggunakan 5 metode umum yang biasa digunakan.

Di antaranya Covermeter Test yaitu pengujian untuk mengukur tebal selimut beton, jarak antar tulangan, dan diameter tulangan. Sedangkan Hammer Test dilakukan untuk menentukan kualitas kekuatan beton.

Impact Echo Test dilakukan untuk tes terjadi benturan mekanis untuk menghasilkan gelombang frekuensi yang dapat mengukur kekuatannya.

Selain itu, Carbonation Test yang merupakan pengujian kualitas selimut beton dalam melindungi tulangan baja dengan sistem proses karbonasi.

Dan yang terakhir adalah Pulse Echo Test yang merupakan pengujian yang memanfaatkan pulse echo.

Uji kekuatan bangunan harus dilakukan agar sebelum digunakan, sesuai dengan standar dan memberikan kenyamanan dan keamanan. (agi/yan).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan