Kurikulum Nasional Hapuskan Peminatan IPA, IPS dan Bahasa, SMA Bina Muda Mulai Terapkan Moving Class

Agung mengucapkan, di SMA Bina Muda pada tahun ajaran 2024/2025 sudah tak ada lagi jurusan IPA, IPS maupun Bahasa, sehingga KBM yang diterapkan dinilai mengalami perubahan.

BACA JUGA: 366 Atlet Muda Bulutangkis Ikuti Kejurkot, PBSI Kota Bogor Serius Gali Potensi

Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, penghapusan penjurusan IPA, IPS dan Bahasa di SMA bertujuan agar siswa bisa lebih fokus, dalam membangun basis pengetahuan yang relevan dengan minat dan rencana studi lanjutnya.

Di sisi lain, stereotipe dan pola pikir masyarakat terhadap privilese bagi anak jurusan IPA. Sebab sebelumnya, para siswa dengan penjurusan IPA dinilai selalu mendapat privilese lebih dalam memilih program studi di perguruan tinggi.

Maka dari itu, dengan dihapusnya peminatan IPA, IPS dan Bahasa juga bertujuan, agar semua siswa dipandang sama, alias tak dikotak-kotakkan.

Kemendikbudristek mengklaim, penghapusan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA merupakan langkah strategis dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.

Dengan kebijakan tersebut, diharapkan murid dapat lebih fokus mempersiapkan diri sesuai minat, bakat, dan rencana karier mereka, tanpa terbatasi oleh pembagian jurusan yang konvensional.

BACA JUGA: Jadi Laga Pembuka Liga 1 Musim 2024/2025, Persib Siap Jalankan Seluruh Regulasi

Selain itu, kebijakan ini juga menghapus diskriminasi dalam seleksi masuk perguruan tinggi, memberikan kesempatan yang lebih adil bagi semua siswa.

“Karena sudah tidak ada peminatan IPA, IPS dan Bahasa, sekarang siswa menurut saya bisa lebih leluasa dan bebas berekspresi, memilih mata pelajaran yang dominan dikuasai atau lebih disukai,” ujar Agung.

Dia memaparkan, untuk penerapan kurikulum nasional pada pelaksanaan KBM, SMA Bina Muda melakukan sistem Moving Class yang dilakukan setiap Selasa dan Kamis dalam satu pekan.

“Contohnya di satu kelas ada siswa yang minat ke mata pelajaran Biologi, otomatis akan disatukan dengan anak-anak di kelas lain yang memiliki peminatan sama,” papar Agung

“Jadi anak-anak kelas A tidak akan selalu bersama, sebagian bisa disatukan dengan anak di kelas B dan C, sesuai peminatan mata pelajaran tadi,” tambahnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan