Musim Kemarau Tiba, DTPH Jabar Antisipasi Gagal Panen

JABAR EKSPRES – Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat (DTPH Jabar) mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya mulai mengantispasi potensi gagal panen di lahan pertanian akibat musim kemarau.

Pasalnya selain diakibatkan oleh kekeringan, menurut Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan DTPH Jabar, Yanti Hidyatun Zakiah, gagal panen di musim kemarau ini juga bisa disebabkan oleh faktor hama.

“Di musim kemarau ini tanaman pangan itu bisanya selain akibat kekeringan tapi rawan juga terhadap (serangan) hama dan penyakit tanaman. Nah biasanya penyakit tanaman disebabkan oleh hama seperti wareng coklat dan tikus,” katanya saat di konfirmasi, Senin (5/7).

Agar hal ini dapat dicegah, Yanti mengaku, pihaknya sudah melakuka pemetaan dan pemantauan lahan yang berpotensi mengalami gagal panen khususunya akibat serangan hama di musim kemarau.

BACA JUGA: Bey Machmudin: ASN Senior Dapat Dijadikan Inspirasi Beri Pengabdian Terbaik kepada Bangsa dan Jawa Barat

“Seperti misalnya di Pantura (Jabar) itu memang diprediksi berpotensi banyak hama dan penyakit tanaman, sehingga kita bersama-sama petugas di lapangan akan terus melakukan pemantauan dan antisipasi terhadap daerah-daerah yang memang dipredikasi berpotensi,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Yanti juga menuturkan bahwa telah menghimbau kepada para petani khususnya di daerah rawan agar bisa menaman benih tanaman yang tahan terahadap cuaca panas.

“Karena banyak sekali benih yang bisa ditanam di kondisi kering seperti inpago 5, 8, 9, 10, 11, kemudian benih fortiz, 12, 13, inpago 39, inpari 40, 41, 46, dan varietas lokal lainnya. Nah itu sangat membantu benih-benih yang tahan kekeringan,” ujarnya

Maka dengan adanya kondisi cuaca saat ini, menurut Yanti pihaknya akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak salah satunya Badan Geologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk memonitor potensi kekeringan selama musim kemarau terjadi.

BACA JUGA: Raih Medali Perunggu di Olimpiade Paris 2024, Gregoria: Bersyukur tapi Bukan Happy

“Selain itu kita juga akan lakukan monitoring dari laporan kejadian kekeringan secara berkala, sehingga kita bisa secepatnya melakukan mitigasi penanganan di lapangan,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, berdasarkan hasil pemetaan wilayah yang berikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, saat ini terdapat 27 daerah yang berpotensi mengalami kekeringan selama musim kemarau tahun ini berlangsung.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan