Hadiri Jambore Apdesi, Ketua DPRD Rudy Susmanto Gagas Program Satu Desa Satu Sarjana

Jabarekspres.com,BOGOR – Ketua DPRD Rudy Susmanto menghadiri acara Jambore Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bogor, di Lapangan Gantole Paralayang Gunung Mas, Cisarua, Sabtu (3/8/).

Rudy Sumanto menuturkan, tahun 2025 adalah momentum kebangkitan Kabupaten Bogor. Untuk itu ia mendorong beberapa program-program untuk percepatan dan pemerataan pembangunan yang dimulai dari Desa.

Menurutnya konsep pemerataan pembangunan kabupaten Bogor harus selesai di pada tahun 2025 mendatang.

“Hari ini DPRD Kabupaten Bogor sedang membahas rancangan APBD perubahan dan akan membahas APBD tahun anggaran 2025,”ujarnya kepada media.

Dirinya juga mengapresiasi PJ. Bupati Bogor yang dinilai memiliki gagasan bahwa Program Satu Miliar Satu Desa (Samisade) buka hanya tetap ada, melainkan kan musti ditambah.

“Namun dengan satu syarat, yakni komitmen kita untuk menjalankan program Samisade lebih ditingkatkan, demi percepatan pemerataan pembangunan di Kabupaten Bogor,”ucapnya.

Politisi partai Gerindra itu menegaskan siapapun bupatinya nanti, Program Samisade harus tetap ada dan perlu ditingkatkan.

“Siapapun bupati yang terpilih (Samisade) lanjutkan. Bukan seperti gaya gravitasi, barang dilempar ke atas jatuh ke bawah. Kalau turun nggak mungkin, kalau naik mungkin,”tambahnya.

Jika pun naik, kata Rudy, kemungkinan akan dibagi ke dalam beberapa kelas, tentunya hal ini perlu dikaji terlebih dahulu secara bersama-sama.

“Tentunya Pak Pj Bupati, DPMPD, sedang mengkaji bersama-sama angka yang relevan. Lalu program-program yang prioritas apa saja, dan tentunya bantuan keuangan di desa ada beberapa program-program yang lain,”tuturnya.

Tak hanya Samiade, Rudy Susmanto juga menggagas program satu desa satu sarjana sekaligus memberikan beasiswa kepada putra putri asli Kabupaten Bogor.

“Mereka dibiayai APBD, setelah lulus mereka juga wajib mengabdi di desa minimal dua tahun agar desa ini bisa berkembang. Kalau dia tidak mau, berarti harus ganti uang selama pendidikan. Semua itu akan dibuatkan sistemnya,”pungkasnya.

Writer: Sandika Fadilah

Tinggalkan Balasan