Benarkah Aplikasi BHP Penghasil Uang? Waspadai Penipuan Skema Ponzi di Balik Tugas Menonton Video

JABAR EKSPRES – Baru-baru ini, muncul sebuah aplikasi baru bernama BHP yang mengklaim menawarkan peluang untuk menghasilkan uang dengan cara menonton video.

Diluncurkan pada 27 Juli 2024, aplikasi ini tampaknya mengikuti jejak beberapa aplikasi serupa yang telah muncul sebelumnya, seperti Sky dan MSL.

Meskipun terlihat menjanjikan, penting untuk menyadari bahwa aplikasi seperti ini sering kali merupakan bagian dari skema Ponzi yang berisiko tinggi.

Baca juga : Apakah Aplikasi LRC VIP Aman untuk digunakan? Ini Faktanya

Cara kerja aplikasi BHP menawarkan tugas sederhana, yaitu menonton video. Pengguna diberi kompensasi harian sebesar Rp1.000 untuk setiap video yang ditonton, dengan periode magang selama tiga hari. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  1. Deposit Awal yang Besar: Untuk dapat memanfaatkan aplikasi ini, pengguna diminta untuk melakukan deposit minimal sebesar Rp330.000. Sementara kompensasi yang diperoleh dari menonton video hanya digunakan untuk mengurangi biaya deposit, bukan sebagai keuntungan yang dapat ditarik.
  2. Penggunaan Uang Deposit: Uang yang diperoleh dari tugas menonton video tampaknya tidak dapat dicairkan. Sebaliknya, uang tersebut hanya dapat digunakan untuk mengurangi biaya deposit. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan utama aplikasi ini adalah untuk mengumpulkan dana dari pengguna.

Tanda-Tanda Skema Ponzi

Aplikasi seperti BHP sering kali menunjukkan beberapa ciri khas dari skema Ponzi, antara lain:

  • Janji Keuntungan Tidak Logis: Menawarkan keuntungan yang tidak sebanding dengan pekerjaan yang dilakukan. Misalnya, janji keuntungan tetap dari menonton video yang tidak realistis.
  • Tugas yang Terlihat Mudah: Menyediakan tugas yang tampaknya mudah dan tidak memerlukan usaha signifikan, namun sebenarnya dirancang untuk menarik minat pengguna tanpa memberikan keuntungan yang nyata.
  • Tidak Ada Verifikasi yang Ketat: Pendaftaran pengguna mudah dilakukan tanpa verifikasi nomor telepon yang ketat, yang sering kali menjadi indikasi adanya niat buruk.

Beberapa pengguna melaporkan bahwa aplikasi ini mirip dengan aplikasi lain yang telah dikenal sebagai skema Ponzi. Misalnya, komentar dari pengguna bernama Deni Indarnanto mengungkapkan kekhawatirannya, menyebutkan bahwa aplikasi ini ternyata adalah penipuan.

Pengguna diingatkan untuk tidak terjebak dalam perangkap deposit dan untuk berhati-hati terhadap kemungkinan pemblokiran akun dan fitnah terkait dengan platform lain.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan