Ingin Kabur Karena Kian Tersiksa, Proses Pemulangan 2 TKW Asal Cileunyi Mulai Disorot Kemenlu

TKW yang terlantar di Luar Negeri. (Yanuar / Jabar Ekspres)
TKW yang terlantar di Luar Negeri. (Yanuar / Jabar Ekspres)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Rosita (35), tenaga kerja wanita (TKW) yang merupakan warga Kampung Cikoneng 3 RT02/RW03, Desa Cibiruwetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung mengaku semakin tersiksa, sebagai asisten rumah tangga di Duhok, Irak.

Rosita yang diketahui berstatus janda dua anak itu, kembali curhat melalui pesan tulisan, karena selain disiksa dirinya juga belum mendapat bayaran meski sudah berganti majikan.

“Bagaimana pak proses pemulangan saya yang sudah dua bulan lebih. Saat ini saya makin tersiksa saat kerja di majikan baru,” katanya melalui sosial media Whatsapp, Selasa (30/7).

Baca Juga:Pemkot Bogor Gaspol 6 Proyek Strategis Senilai Rp66 Miliar di 2024, 4 Proyek TertundaPraperadilan Pihak Muller Digugurkan PN Bandung

Rosita menerangkan, saat ini kondisinya belum mendapatkan satu bulan gaji. Bahkan semakin parahnya, gawai yang digunakan untuk memberi kabar dengan keluarganya di Desa Cibiruwetan, dirampas dan disita sang majikan.

Dalam pesan tertulisnya ia menyampaikan, jika pekan ini tak ada kabar proses pemulangan ke tanah air, dirinya akan nekat kabur dari tempat majikan.

“Jujur, jika minggu ini belum mendapatkan kabar pemulangan ke tanah air, saya akan kabur dan akan ke KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) untuk lapor,” terangnya.

Langkah nekatnya itu terdorong karena sudah tidak tahan terus disiksa dan diperlakukan tak manusiawi sebagai TKW di Duhok, Irak.

Selain itu, paspor yang dia gunakan untuk keberangkatan ke luar negeri sebagai TKW, saat ini sudah ada di tangan.

Nasib serupa dialami TKW Lilis Ule (44) warga Kampung Sindangwargi RT.02/RW.18, Desa Cileunyiwetan, Kecamatan Cileunyi yang bekerja di Dubai Uni Emirat Arab (UEA). Lilis pun sama ingin pulang ke tanah air karena di Dubai tersiksa dan terlantar.

Proses pemulangan kedua TKW tersebut sudah 2 bulan lebih difasilitasi oleh Tenaga Kerja Sosial Kemasyarakatan (TKSK) Cileunyi. Namun progres pemulangan kedua TKW hingga saat ini belum jelas.

Baca Juga:Pupuk Organik Bio Soltamax Asal Soreang Sukses Tembus Pasar Afrika dan EropaIrigasi Tak Berfungsi Normal, Petani di Cihampelas KBB Tunda Masa Tanam Padi

Sementara itu, Tenaga Kerja Sosial Kemasyarakatan (TKSK) Cileunyi, Yudistira memaparkan, progres pemulangan kedua TKW yang perlu bantuan sedang diupayakan secara maksimal.

0 Komentar