BACA JUGA: Terminal Cicaheum : Tempat Merajut Asa dan Titik Nol Perjalanan Lintas Kota yang Akan Hilang
Hal serupa juga dikeluhkan oleh penjual ayam geprek di Kelurahan Cibabat,Yunita (44). Dia juga merasakan dampak kenaikan harga minyakita.
Yunita kebingungan karena harga pada kemasan masih tertera Rp14.000, sementara di pasar harganya sudah menjadi Rp16.000.
“Aneh ya, di kemasannya kasih Rp14.000 sedangkan harganya Rp16.000. Di warung juga sekarang susah dapatnya,” katanya.
Ia pun berharap bahwa Pemerintah Kota Cimahi segera melakukan pengawasan terhadap kenaikan harga minyakita di pasaran.
“Harapannya pemerintah segera mengendalikan harga minyak lagi, agar masyarakat juga tidak kebingungan apalagi kami yang buka usaha,” tutup Yunita. (Mong)