JABAREKSPRES – Salah satu Badan Usaha Milik Daerah ( BUMD ) PT Migas Utama Jabar ( MUJ ) menargetkan perolehan deviden ditetapkan hanya Rp 6,7 miliar.
Nilai ini turun drastis dari hasil deviden pada 2023 yang telah berhasil mendapatkan deviden sebesar Rp 35 miliar. Dengan begitu, PT Migas Utama Jabar akan kehilangan deviden sebesar Rp 28,2 miliar.
Informasi terungkap ketika PT Migas Utama Jabar melakukan rapat kerja dengan Komisi III DPRD Jabar belum lama ini.
Menanggapi turunnya deviden tersebut, Direktur Utama PT MUJ Punjul Prabowo melalui keterangan resminya mengakui, setoran deviden turun karena PT Migas Utama Jabar butuh biaya operasional besar.
Biaya tersebut digunakan untuk perbaikan alat dan pipa pengelola Participating Interest (PI) 10 persen di Wilayah Kerja (WK) Offshore North West Jawa (ONWJ) yang tengah digarap oleh PT Migas Hulu Jabar.
Menurutnya, PT Migas Hulu Jabar memiliki peran untuk mengelola Participating Interest (PI) 10 persen di Wilayah Kerja (WK) Offshore North West Jawa (ONWJ).
Punjul beralasan, pada 2023 – 2026, wilayah kerja tersebut menghadapi penurunan produksi secara alamiah.
Sehingga untuk memulihkannya harus ada perbaikan fasilitas produksi serta distribusi minyak dan gas bumi.
‘’Ini karena umur teknis dan kelayakan harus diperbaharui,’’ ujar dia.
Punjul mengatakan, sebetulnya perbaikan sudah direncanakan sejak tujuh tahun lalu. Tapi baru terealisasi pada 2023 sampai 2026 nanti.
Diketahui bahwa pipa tersebut sudah tua dan berumur 30 tahun lebih. Sehingga butuh perbaikan.
Dia mengatakan, natural decline merupakan hal wajar dalam dunia migas. Sebab, harus ada perawatan secara berkala.
‘’ Ini juga butuh pengeluaran demi menjaga keberlangsungan produksi maupun keamanan operasi,’’ ujar dia.
Perbaikan dan pembaruan ini peningkatan aset atau capital expenditure dan operational expenditure. Sehingga konsekuensinya membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
“Itu akan mengurangi pendapatan sampai dengan beberapa tahun kedepan,” cetusnya.
Dia mengatakan, langkah yang diambil oleh PT Migas Hulu Jabar memberikan manfaat jangka panjang dan akan mendongkrak lifting.
Menurut keterangan, tercatat selama 2023 data lifting MUJ ONWJ yakni 1.903 BOD, Adapun gas yakni 4,3 MMSCFD.
Punjul merasa optimis, pada 2026 nanti perbaikan akan memberikan dampak positif dalam hasil produksi.