JABAR EKSPRES – Durian, buah yang dikenal dengan aroma khas dan rasa manisnya, memang memiliki penggemar setia. Dengan daging buahnya yang lembut dan sedikit lembek, durian sering kali membuat orang kalap saat menikmatinya. Namun, belakangan ini muncul pertanyaan menarik seputar hukum makan durian dalam Islam, terutama terkait dengan kandungan alkohol yang ada di dalamnya.
Pada dasarnya, durian tidak mengandung alkohol. Namun, ada kalanya durian bisa mengandung alkohol, terutama jika sudah terlalu matang atau mengalami proses fermentasi. Alkohol ini terbentuk dari hasil fermentasi gula yang ada dalam durian. Meski begitu, jumlah alkohol yang ditemukan dalam durian bervariasi dan tidak ada data pasti mengenai konsentrasinya.
Pertanyaan kemudian muncul: bagaimana hukum makan durian dalam Islam jika ternyata buah ini bisa mengandung alkohol? Menurut penjelasan dari LPPOM MUI, ada dua jenis alkohol dalam Islam. Pertama adalah alkohol yang diharamkan, seperti yang terdapat dalam minuman alkohol seperti wine, tuak, dan sake. Minuman-minuman ini diharamkan karena proses fermentasinya sengaja dilakukan untuk memberikan efek memabukkan.
Namun, Imam Abu Hanifah memberikan pandangan yang sedikit berbeda. Beliau berpendapat bahwa meskipun khamar (minuman yang memabukkan) pasti mengandung alkohol, tidak semua alkohol dikategorikan sebagai khamar. Dalam hal ini, durian yang mengandung alkohol akibat proses fermentasi tidak serta merta dikategorikan sebagai khamar.
Menurut LPPOM MUI, ulama sepakat bahwa tidak ada larangan khusus terhadap buah durian atau jus buah yang mengandung alkohol dalam jumlah yang sangat kecil dan tidak melalui proses pengolahan yang menambah kadar alkohol secara signifikan. Dalam Al-Qur’an dan hadis, istilah ‘khamr’ yang diharamkan merujuk pada minuman alkohol, bukan pada buah yang mengandung alkohol secara alami.
Jadi, jika Anda menikmati durian matang yang mungkin mengandung sedikit alkohol, pada dasarnya tidak ada masalah menurut hukum Islam. Tentu saja, seperti dalam hal-hal lainnya, penting untuk tidak berlebihan dalam mengonsumsinya. Al-Qur’an mengingatkan kita untuk tidak berlebihan dalam makan dan minum, sebagaimana disebutkan dalam QS Al-Araf ayat 31: “… dan makan serta minum-lah, tetapi jangan-lah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”