Kinerja Belum Maksimal, PT MUJ dan PT BIJB Bakal Disuntik Modal di 2025

JABAREKSPRES.COM –  Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar berencana memberikan suntikan modal kepada dua Badan Usaha Milk Daerah (BUMD) untuk tahun anggaran 2025. Yakni kepada PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) dan PT Migas Utama Jabar (MUJ).

Rencananya, PT BIJB akan disuntik modal sebesar Rp 70 miliar. Sedangkan PT MUJ akan disuntik Rp 30 miliar. “Itu rencana anggaran 2025,” kata Kepala Biro BIA Jabar Lusi Lesminingwati.

Usulan suntikan modal itu telah disesuaikan dengan kapasitas keuangan daerah. Rencana awalnya, suntikan modal ke PT BIJB adalah sebesar Rp 150 miliar dan untuk PT MUJ adalah Rp 65 miliar.

Saat ini kinerja dua BUMD itu juga tengah menjadi sorotan Komisi III DPRD Jabar. Untuk PT MUJ misalnya, setoran dividen perusahaan yang bergerak di sektor migas itu turun drastis.

Tercatat bahwa usulan setoran dividen BUMD yang bergerak dalam bidang migas itu untuk tahun 2025 hanya sebesar Rp 6,7 miliar. Angka itu turun cukup drastis jika dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya.

Pada tahun buku 2023 atau setoran dividen 2024 saja, PT MUJ tercatat menyetorkan sebesar Rp 35 miliar. Artinya setoran dividen bakal anjlok sekitar Rp 28,2 miliar.

Meskipun juga setoran dividen 2024 itu juga sudah turun drastis jika dibanding beberapa tahun sebelumnya. Dari data yang dihimpun, pada 2022 PT MUJ berhasil setor dividen cukup gemilang. Nilainya tembus Rp 105 miliar. Kemudian di 2021 ada di angka Rp 45 miliar dan di 2020 di angka Rp 38 miliar.

Demikianhalnya untuk PT BIJB. BUMD yang mengelola Bandara Kertajati itubelum juga mampu memberikan setoran dividen kepada Pemprov Jabar meski telah bangkit dari “mati suri”.

Sejak Oktober 2023 lalu, BUMD yang mengelola Bandara di Kertajati itu ketiban berkah. Karena penerbangan komersil dari Bandara Husein Sastranegara Bandung dipindahkan ke bandara tersebut.

Bandara Kertajati sebenarnya sudah tuntas dibangun dan diresmikan sejak 2018 lalu. Tapi sialnya saat mengarungi masa baru beroperasi, ada pandemi covid-19. Operasional bandara pun jadi tidak maksimal. Seakan mati suri.

Covid 19 berlalu, akhir Oktober 2023 bandara beroperasi penuh. Tapi, ternyata catatan kinerjanya juga belum sepenuhnya memuaskan. Maklum waktu operasi penuh juga sudah mepet dengan periode tutup buku 2023.

Writer: Hendrik Muchlison

Tinggalkan Balasan