Emang Bisa Saarapan Bubur di Cafe? Yuk Simak Infonya Disini!

JABAR EKSPRES – Agaknya, perdebatan perihal bubur diaduk atau tidak, kini tidak terlalu dipersoalkan. Sebab dua-duanya tetep nikmat.

Bubur ayam, hidangan gurih dan mengenyangkan ini menjadi favorit banyak orang untuk sarapan. Bahkan tak hanya sarapan, banyak orang yang ingin menyantapnya di semua waktu. Tak heran, panganan yang satu ini sering juga dijumpai pada malam hari.

Karena banyak disukai, kini ada beberapa destinasi jajan di Kota Bandung yang benar-benar mengkhususkan diri menyajikan bubur sebagai hidangan signature. Menu yang dijagokan kedai-kedai bubur ini cukup beragam, dengan cita rasa khas masing-masing yang menjadi istimewa.

Ada bubur khas Cianjur dan Sukabumi, Cirebon, cakwe, abon, hingga bubur Tiongkok dan Kanton. Penasaran? Ikut jajan ke kedai bubur, yuk!

BACA JUGA:Dali Wassink Meninggal Dunia, Warganet Kenang Kebersamaannya dengan Kamari

Bucir Mamah Endar
Sambal Ijo Andalan

Di Bandung, ada beberapa jenis bubur ayam yang bisa ditemukan. Salah satunya, yakni bubur Cianjur yang punya ciri khas penambahan kuah kuning di atas bubur.

Bucir alias Bubur Cianjur Mamah Endar, adalah salah satu destinasi jajan bubur yang baru saja dibuka dua bulan belakangan di dalam Kamii Bandung, Jalan Dr. Hatta No. 6. Harganya terjangkau, yakni Rp 12.000 per porsi.

Seporsi bucir Mamah Endar terdiri dari bubur bertekstur lembut dan kental, dengan pelengkap sayur kuning bawang daun, kacang kedelai, emping dan kerupuk bawang, ayam suwir, seledri dan bawang Sumenep, serta kecap asin khas Cianjur.

BACA JUGA:Kontoversi Jelang Olimpiade Paris 2024, Prancis Larang Atlet Berjilbab Ikuti Kompetisi?

Sayur kuning bawang daun menjadi kunci hidangan ini, karena gurihnya pas di lidah. Di Cianjur, kuah semacam ini disebut juga sebagai pepes bawang daun. Jangan lupa menyantapnya dengan sambal ijo yang segar dan pedas.

Rasa gurih yang ditonjolkan, juga semakin diperkuat dengan kecap asin yang langsung didatangkan dari Cianjur. Sang pemilik, Taofik Rachman (36), mengatakan bahwa dirinya sudah berkali-kali mencoba kecap produksi massal maupun kecap dari daerah lain. Akan tetapi rupanya, hanya kecap asin cap Patkwa Padi asal Cianjur yang berjodoh dengan bucir buatannya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan