Oleh karena itu pihaknya bakal terus menjalin koordinasi, komunikasi, serta melakukan pemantauan langsung harga komoditas pokok di lapangan, agar inflasi Provinsi Papua terus terjaga.
Inovasi tekan inflasi
Penjabat Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk mengakui kondisi geografis di wilayah kerja memang dapat memicu inflasi.
Untuk itu dibutuhkan inovasi agar harga di Provinsi Papua Tengah tetap dapat terkendali. Komoditas pangan seperti cabai, tomat, dan bawang merupakan penyumbang naiknya angka inflasi di Provinsi Papua Tengah
Untuk itu diperlukan inovasi sehingga kini para penjual di pasar tradisional menjual cabai, tomat, dan beberapa komoditas pertanian lainnya dalam keadaan beku.
“Dari hasil pengamatan kami di pasar, kini stok komoditas pangan seperti cabai, tomat, dan bawang saat ini mulai terjaga sehingga tidak ada lonjakan harga” katanya.
Inovasi (pembekuan hasil pertanian) tersebut dapat mencegah terjadinya kerusakan hasil pertanian sehingga tidak ada kelangkaan komoditas yang memicu kenaikan harga.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, inflasi year on year (yoy) di Papua Tengah tercatat mencapai 4,39 persen pada Juni 2024. Bahkan, inflasi di Nabire pada Juni tercatat hingga 6,21 persen (yoy), jauh di atas angka inflasi nasional sebesar 2,51 persen (yoy).
Meski demikian, ia optimistis inflasi pada masa mendatang bisa ditekan lebih rendah lagi bila inovasi pembekuan komoditas pertanian itu diperluaskan ke berbagai daerah. (ANTARA)