JABAR EKSPRES — Sebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Januari hingga Juni 2024 diklaim mulai mengalami penurunan. Hal ini berdasarkan temuan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung.
Ketua Tim Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Bandung, Agung menuturkan, temuan kasus DBD paling tinggi terjadi sepanjang bulan Maret 2024.
“Kalau dibandingkan dengan kemarin bulan Maret, kita melihat kasus mingguan tertinggi yang paling tinggi itu kan di bulan Maret di angka di atas 300, tapi saat ini sudah di angka sekitar 200-100an kasus DBD,” tutur Agung kepada wartawan, Kamis (18/7).
BACA JUGA: Kabar Duka, Suami Jennifer Coppen yang Akrab di Sebut Nama Saya Dali Meninggal Dunia
Kendati mengalami penurunan kasus. Dirinya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyakit DBD. Adapun penurunan angka sebaran penyakit ini berkurang disebabkan masalah cuaca.
Lantas dirinya meminta, masyarakat pun harus tetap waspada terhadap kondisi saat ini. Terlebih cuaca mulai masuk musim kemarau. “Diharapkan masyarakat tetap melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) jangan sampai tidak melalukan PSN,” pintanya.
“Kondisi-kondisi seperti ini tentu diperlukan untuk melakukan PSN, sehingga ketika nanti masuk musim penghujan tidak ada DBD,” ungkap Agung.
BACA JUGA: Parkiran Liar di Cicalengka Bandung Menjamur, Warga Keluhkan Tak Nyaman
Di sisi lain, perubahan cuaca yang signifikan, lanjutnya, semakin menimbulkan potensi sebaran penyakit lebih besar. Bukan hanya kasus DBD yang mengintai, penyakit menular infeksi saluran pernapasan pun berpotensi merebak.
“Ya, seperti infeksi saluran pernapasan (Ispa). Lalu (potensi terserang) demam berdarah juga gitu. Kalau dengan perubahan cuaca yang cukup signifikan ini, saat ini yang ramai adalah Ispa, ya. Batuk juga. Karena memang debu dan polusi di jalan,” sambungnya.
Dia pun mengingatkan, ada sejumlah hal yang harus diperhatikan masyarakat saat hadapi kondisi cuaca seperti demikian. Pertama adalah sistem imun tubuh. “Jelas memperkuat sistem imun. Daya tahan tubuh diperkuat dengan makan makanan yang bergizi dan seimbang,” jelas Agung.
BACA JUGA: Bocah 5 Tahun Ditemukan Mengambang Tak Bernyawa di Sungai Cipakancilan Bogor