Dirinya juga meyakini dengan dipasangkannya Ali Syakieb menjadi Wakil Bupati bisa melakukan percepatan dan akselerasi konsolidasi langsung dengan turun ke bawah.
“Kira-kira satu mempertahankan semua program yang sudah diapresiasi dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dan kedua menambah plugin program yang sifatnya direct yang bisa menuntaskan isu kesenjangan sosial, isu kesejahteraan, pengangguran, guru-guru ngaji, para petani dan seterusnya,” ungkapnya.
“Kemudian Kang Ali Syakieb punya tempat di hati masyarakat Kabupaten Bandung, merepresentasikan generasi muda termasuk ini cita-cita PKB Jabar, regenerasi ini sangat dibutuhkan ke depan dan Kang DS tepat mengambil Ali Syakieb, dan Ali juga punya perjalanan di soal kampanye karena pernah mencalonkan juga di legislatif,” lanjutnya.
BACA JUGA:1.600 Ton Per Hari, Sampah di Kota Bandung Terus Menurun?
Sementara itu, Wakil Ketua PKB Kabupaten Bandung Imbar Ustman mengatakan keputusan Ali Syakieb mendampingi Dadang Supriatna sudah disepakati oleh para partai pengusung.
Sehingga nama-nama yang sudah diajukan sebelumnya gugur.
“Sudah dibicarakan, dan nama Ali Syakieb itu sudah dilihat hasil surveinya juga, jadi enggak sembarangan,” kata Imbar dikonfirmasi melalui telepon.
Adapun, Ketua DPC Demokrat Kabupaten Bandung, Saeful Bachri menyebut semua Ali Syakieb bisa mendulang elektabilitas yang bagus untuk koalisi Bandung Bedas.
Saeful Bachri mengatakan, meski partai pengusung memiliki nama, namun koalisi harus berpikir secara jernih, jika pasangan pendamping Dadang Supriatna untuk Pilkada nanti harus sesuai dengan keinginan dan memiliki ikatan yang kuat.
“Intinya mulai dari Chemistry karena kita pengalaman ya, bupati pisah dengan wakilnya sebelum selesai itu banyak ya. Dan di kabupaten Bandung ini jangan sampai terulang kembali. Jadi semua kita kawal, semua partai Koalisi kita sepakat kawal putusan kita bersama ini. Dan ini pilihan terbaik untuk Koalisi bedas ini untuk berkontestasi di pilkada 2024,” ungkapnya.