JABAR EKSPRES – Dalam survei Elektabilitas Pilgub Jabar 2024 yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada periode 9 Juni hingga 11 Juli 2024, Ridwan Kamil berhasil meraih 50,6 persen suara dari para peserta survei, menjadikannya calon dengan elektabilitas tertinggi.
Survei tersebut juga menampilkan sejumlah nama lain yang turut bersaing memperebutkan hati masyarakat Jawa Barat. Dedi Mulyadi, politikus dari Partai Gerindra dan mantan Bupati Purwakarta, berada di posisi kedua dengan perolehan suara sebesar 25,1 persen.
Meski terpaut cukup jauh dari Ridwan Kamil, kehadiran Dedi Mulyadi dalam survei ini menunjukkan bahwa ia masih memiliki basis pendukung yang signifikan.
BACA JUGA: Bawaslu Kota Bandung Temukan Pelanggaran Tugas Pantarlih Gunakan Joki untuk Coklit
Nama-nama lain yang muncul dalam survei tersebut adalah Deddy Mizwar, Dede Yusuf Macan Effendi, Bima Arya, dan Desy Ratnasari. Meskipun persentase suara yang mereka peroleh relatif lebih rendah, keberadaan mereka menambah warna dalam kontestasi politik di Jawa Barat.
Deddy Mizwar, yang juga seorang aktor ternama, dan Dede Yusuf, yang memiliki pengalaman sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat, menunjukkan bahwa popularitas dan rekam jejak politik adalah faktor penting yang mempengaruhi elektabilitas seorang calon.
Dalam simulasi yang dilakukan SMRC dengan tiga nama utama, yakni Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi, dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu, hasilnya tetap menunjukkan dominasi Ridwan Kamil.
Pada skenario tersebut, Ridwan Kamil memperoleh 55,8 persen suara, Dedi Mulyadi 35,5 persen, dan Ahmad Syaikhu 4,3 persen.
Hasil ini mengindikasikan bahwa jika pemilihan gubernur Jawa Barat diadakan pada periode survei, Ridwan Kamil memiliki peluang besar untuk memenangkan kontestasi.
Dedi Mulyadi, meskipun berada di posisi kedua, juga memiliki kekuatan tersendiri yang tidak bisa diabaikan.
Namun, meskipun Dedi Mulyadi memiliki basis pendukung yang solid, elektabilitasnya masih tertinggal jauh dibandingkan Ridwan Kamil. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Jawa Barat cenderung lebih mempercayai Ridwan Kamil untuk melanjutkan kepemimpinan provinsi ini.
Dalam konteks politik, elektabilitas adalah salah satu indikator penting yang dapat mempengaruhi hasil pemilihan. Namun, selain elektabilitas, ada banyak faktor lain yang juga turut berperan, seperti strategi kampanye, dukungan partai, isu-isu terkini, dan dinamika politik nasional.