9. Maka para sesepuh ini berkampanye agar ahli kufah meninggalkan dukungan kepada Muslim bin Aqil, maka mulialah satu persatu ahli kufah meninggalkan Muslim, hingga ada seorang ibu yang mnaggil anaknya untuk pulang dan tak boleh mendukung Muslim, walhasil, tidak ada satupun orang kufah yang setia kepada Muslim bin Aqil, mereka semua PENGKHIANAT meninggalkan Muslim bin Aqil.
10. Pada tanggal 9 Dzulhijjah muslim bin Aqil tertangkap dan sebelum dibunuh dia minta izin menulis surat ke al-husain, agar al-husian kembali ke mekkah dan mengurungkan pergi ke kufah, karena penduduk kufah adalah para PENGKHIANAT.
11. Sayyiduna Al-Husain sudah terlanjur berangkat ke kufah tanpa mengetahui keadaan terakhir di sana.
12. Para sesepuh sahabat menasehati al-Husain agar tidak bernagkat ke Kufah, di antaranya: sadaatuna Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar, Abdullah bin zubair, Abu Said al-Khudri dll.
Baca juga : Pahala yang Dijanjikan Allah saat Melaksanakan Puasa Tasua Asyura
13. Sayyiduna Abdullah bin umar radhiyallahu anhu mengejar sayyiduna al-Husain hingga tersusul setelah perjalanan 3 malam dari kota makkah, beliau mesehati agar al-Husain kembali ke kota Makkah, namun ketika al-Husain bersikeras, maka Abdullah bin umar merangkulnya dan memeluknya sambil menangis dan mendoakan, semoga engkau tidak terbunuh. (lihatlah begitu sayangnya putra umar kepada cucu nabi).
14. Al-husain tetap berjalan menuju Kufah.
15. Ketika Al-Husain tiba di al-Qadisiyah, sampailah suratnya Muslim bin Aqil, mengabarkan bahwa orang-orang kufah berkhianat.
16. al-Husain berencana kembali ke kota Makkah, namun putra-putra Muslim bin Aqil tidak mau pulang dan tetap ingin menuju kufah untuk menuntut balas darah ayahnya, mulsim bin Aqil.
17. Al-Husain tetap berangkat menuju kufah.
18. Ubaidullah bin ziyad mengutus alhurr bin ziyad dg 1000 tentara, meminta agar al-husain bersedia kembali ke Mekkah.
19. Al-hurr berkata: “wahai cucu rasulullah pulanglah, jangan sampai Allah menimpakan bala kepadaku dengan memerangimu. Silakan pulang. Al-Husain menjawab: menjauhlah engkau dariku, Tsakilatka ummuku ibumu akan kehilangan dirimu. Alhurr berkata: seandainya yang berkata itu bukan dirimu niscaya aku akan membalasnya, tapi bagaimana mungkin aku membalasmu sedang ibumu adalah putri rasululullah.