JABAR EKSPRES – Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) menilai maskapai penerbangan Garuda sudah melakukan perbaikan terkait layanan angkutan haji tahun 2024.
‘’Kelihatannya (Garuda Indonesia) sudah ada perbaikan walaupun masih banyak terjadi keterlambatan (angkutan haji),’’ kata Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asita Budijanto Ardiansjah dikutip dari ANTARA, Senin (15/7).
Budijanto juga memberikan penilaian positif terhadap upaya Garuda Indonesia dalam memberikan perbaikan layanan angkutan haji. Meskipun masih ada keterlambatan dalam penerbangan haji namun masih bisa diatasi.
BACA JUGA: Trump Ditembak dari Dekat, Kenapa Secret Service Bisa Kecolongan?
Budijanto meyakini maskapai Garuda Indonesia ini telah melakukan perbaikan dalam aspek layanan meskipun beberapa penerbangan mengalami keterlambatan.
Meski begitu, tidak ada laporan terkait pembatalan penerbangan yang menunjukan bahwa semua keberangkatan berhasil dilaksanakan.
‘’Layanan haji oleh Garuda Indonesia tahun ini yang saya dengan memang banyak complain karena banyak terjadi keterlambatan. Akan tetapi, saya tidak mendengar sampe terjadinya pembatalan, artinya semua pemberangkatan berhasil dilakukan,’’ ucap Budijanto.
BACA JUGA: Masuki Hari Pertama MPLS, Wakasek SMAN 2 Cimahi Tekankan Anti Bullying di Lingkungan Sekolah
Menurut Asita keterlambatan yang terjadi karena disebabkan oleh keterbatasan armada yang dimiliki oleh Garuda Indonesia. hal ini pun dapat mempengaruhi jadwal penerbangan berikutnya karena pesawat pengganti tidak selalu tersedia secara tepat waktu.
Budjanto mengatakan bahwa dari segi pelayanan, Garuda Indonesia telah menunjukan peningkatan yang cukup baik.
Namun, kata Budijanto, perhatian khusus perlu diberikan terhadap keterbatasan armada yang menjadi faktor utama terjadinya keterlambatan.
BACA JUGA: Polres Malang Lakukan Penyelidikan Terkait Penemuan Jasad Bayi Terapung di Sungai Bango Pakis
‘’keterlambatan tersebut bisa saja terjadi karena terbatasnya armada yang dimiliki oleh Garuda sehingga jika terjadi atau keterlambatan akan berakibat domino pada keberangkatan berikutnya sementara pesawat pengganti tidak tersedia,’’ jelasnya.
Program angkutan haji yang dilakukan oleh Garuda Indonesia hanya terjadi setahun sekali, selama musim haji, sehingga penguatan armada harus dipertimbangkan dengan matang.
Tetapi, Budijanto juga mengakui, tantangan untuk memperkuat armada tidaklah mudah karena memerlukan investasi finansial yang besar.