JABAR EKSPRES – Seorang penembak yang menargetkan rapat umum Donald Trump dari posisi tinggi di luar lokasi acara ditembak mati oleh sniper Agen Rahasia AS pada Jumat malam.
Insiden tersebut menyebabkan dua orang tewas, termasuk penembak, dan dua orang lainnya terluka kritis, berdasarkan laporan media.
Menurut pernyataan Agen Rahasia, penembak berada di posisi tinggi di luar area pertunjukan, tempat rapat umum berlangsung.
Mantan Presiden Trump terkena peluru di bagian atas telinga kanannya, namun hanya mengalami luka ringan.
BACA JUGA: Satu Tewas, Satu Luka Parah dalam Insiden Penembakan di Kampanye Trump
“Kulit di bagian atas telinga kanan saya robek oleh peluru,” kata Trump dalam pernyataannya, menyadari betapa dekatnya peluru itu dengan kepalanya.
Agen Rahasia segera merespons dengan langkah-langkah perlindungan, membawa Trump ke tempat aman. Video dari lokasi menunjukkan Agen Rahasia segera merunduk dan melindungi Trump saat penembakan terjadi.
Para saksi mata menggambarkan momen-momen kacau saat mereka mendengar tembakan dan melihat penembak di atas atap.
Salah satu saksi, seorang remaja bernama Colby, mengatakan dia melihat kilatan dari moncong senjata Agen Rahasia ketika mereka menembak penembak tersebut.
Presiden Trump menyampaikan belasungkawa kepada mereka yang terluka dan tewas, serta berterima kasih kepada penegak hukum atas tindakan cepat mereka.
“Ini adalah perkembangan yang sangat mengejutkan dan mengerikan,” kata Trump.
Politikus dari berbagai kubu politik, termasuk mantan Presiden Barack Obama, George W. Bush, dan Bill Clinton, mengecam kekerasan tersebut dan menyerukan perdamaian. Obama mengatakan bahwa tidak ada tempat untuk kekerasan politik dalam demokrasi, sementara Bush memuji respons cepat dari Agen Rahasia.
BACA JUGA: Presiden Joe Biden Mengutuk Penembakan Kepada Trump, “Ini Sangat Mengerikan”
“Kekerasan tidak memiliki tempat dalam proses politik kita,” kata Clinton. “Hillary dan saya bersyukur bahwa Presiden Trump selamat dan turut berduka cita bagi semua yang terkena dampak serangan di rapat umum hari ini di Pennsylvania.”
Penyelidikan atas insiden ini sedang dilakukan oleh Agen Rahasia dan FBI.