JABAR EKSPRES – Baru-baru ini, beredar sebuah video di sosial media X (dulu Twitter), menampilkan sejumlah petugas kepolisian yang tengah melakukan razia handphone (HP) milik warga yang sedang nongkrong di sebuah warung kopi, di kawasan Probolinggo.
Menanggapi video tersebut, warganet mengecam tindakan yang dilakukan para petugas tersebut sebab dianggap sebagai sebuah pelanggaran privasi.
“Ini gak boleh kayak gini. Mereka dan kita berhak nolak dan harus menolak. Pelanggaran privasi. Dilindungi UU. Gak bisa seenaknya,” ujar akun @/agunsux di X.
BACA JUGA:Ormas Pendukung SYL Serang Jurnalis Pasca Sidang Putusan, Ini Kata IJTI
Sementara itu, menurut narasi dalam video tersebut, diketahui bahwa apparat kepolisian melakukan pemeriksaan HP terhadap masyarakat dengan dalih mengantisipasi maraknya kasus judi online.
Kendati demikian, tindakan aparat kepolisian tersebut tidak dapat dibenarkan. Merujuk Pasal 30 ayat 1, ayat 2, dan atau ayat 3 UU No 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), membahas tentang larangan setiap orang yang dengan sengaja mengakses komputer atau alat elektronik milik orang lain.
Selain pelanggaran privasi, warganet menyebut, aksi sejumlah polisi dengan melakukan Razia HP tersebut rawan diskriminasi.
BACA JUGA:Tak Ingin Nama BCL Ikut Terseret, Tiko Tegaskan Hal Ini
“Ini rawan diskriminasi, atas dasar apa polisi memilih orang yang akan dirazia. Gak mungkin orang2 yang pakai mobil bagus, keliatan perlente, pejabat, akan dirazia juga. Padahal kenyataannya anggota dewan banyak yang main judi online. Berani gak tongkrongin pintu masuk gedung DPR razia para wakil rakyat satu persatu? @DivHumas_Polri,” tulis akun @/kura2giok di X.
Sementara itu, alih-alih melakukan razia HP yang tentunya akan menimbulkan kontroversi, warganet menyarankan, sebaiknya pemberantasan judi online dilakukan dari akarnya. Dengan melakukan pemblokiran terhadap situs-situs dan mengadili para bandar judi online.
“Biar keliatan kerja, padahal bisa dari kominfo langsung blokir di level isp,” ujar akun @/adrmptra di X.
Kemudian “Kenapa gak berani sentuh bandarnya ya? Padahal penyakit itu harus diberantas dari asalnya,” tulis akun @/VredeAarde.