JABAR EKSPRES – Keresahan dirasakan sejumlah pedagang di Pasar Baru Trade Center. Salah satu pasar ikonik Kota Bandung ini masih dibayangi masalah yang belum juga terselesaikan. Diantaranya penggembokan toko.
Ketua Forum Komunikasi Pedagang Pasar Baru Trade Center, Kurnia menjelaskan, alih-alih mendapatkan kenyamanan dan keamanan, beberapa pedagang malah mendapatkan perlakuan sebaliknya.
“Yang digembok kurang lebih di atas 200-an ruko, pada saat itu, dan yang paling parah barang-barang di dalam ruko di ambil oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” jelas Kurnia, beberapa waktu lalu.
Lantas, Kurnia melanjutkan, saat ini pihaknya tengah meminta hak berjualan sebagai pedagang. Termasuk para pedagang membutuhkan kenyamanan serta keamanan saat berjualan.
BACA JUGA: Ilham Habibie Optimis Hadapi Pilgub Jabar 2024, NasDem Siapkan Koalisi Besar
Kurnia menilai, pihak pengelola hingga sekarang memanfaatkan momen tersebut. Seperti halnya untuk mengintimidasi para pedagang dan menimbulkan kekhawatiran serta ketakutan dari pada pedagang.
Saat disinggung terkait keresahan untuk berdagang itu, Kurnia mengaku, sampai saat ini ruko-ruko yang digembok belum bisa dibuka dan mematikan mata pencaharian para pedagang.
“Belum dibuka, ya mati aja mereka betul-betul mematikan mata pencaharian, ada yang digembok, ada yang barangnya diambil, ada yang di alih nama kan,” akunya.
Dirinya pun menyayangkan, sejumlah rentetan langkah yang dilakukan para pedagang, ternyata belum menemukan titik temu. Pihak telah melakukan berbagai hal untuk menuntut keadilan.
Diantaranya seperti melakukan aksi unjuk rasa dan lainnya. Namun, pihak terkait tak ada respon sama sekali. “Makanya kami tempuh upaya hukum, karena kita lakukan demo juga mental gak ada respon apa-apa,” sesalnya.
“Kalau terjadi masalah, nantinya bakal kemana-mana, disini ada 10.000 sampai 15.000 karyawan. Kalau diabaikan itu dampaknya akan luar biasa, nah ini tolong perhatikan jangan sampai abai, karena dampaknya akan kemana-mana,” pungkasnya.